Technologue.id, Jakarta – Pemindai sidik jari di dalam layar menjadi fitur paling diperhitungkan pada ponsel kekinian. Setelah tren display bezel-less, in-display fingerprint scanner bakal menjadi fitur standar di deretan smartphone mid-range (segmen menengah). Vivo muncul sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) pertama di dunia yang menyematkan sensor pemindai sidik jari dalam layar smartphone. Mereka memamerkan teknologi pemindai in-display fingerprint pertama siap produksi pada gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2018 yang berlangsung di Las Vegas, AS. Sensor yang tersemat di layar OLED smartphone-nya itu pun sukses membuat bezel gadget lebih ramping lagi karena tidak menggunakan tombol khusus.
Baca juga:
4 Tahun di Indonesia, Begini Kontribusi Vivo untuk Bangsa
Selanjutnya, sensor biometrik "tak kasatmata" itu secara bertahap akan muncul pada banyak model smartphone Vivo, serta perangkat dari Huawei, Xiaomi, dan Meizu. Seperti generasi fingerprint sebelumnya, fitur ini mungkin akan menjadi fitur mainstream bukan hanya di smartphone premium, namun juga menyebar di smartphone kelas menengah, sebagaimana dilansir dari DigiTimes.com (10/08/2018). Menurut statistik dari konsultan global Canalys, perusahaan smartphone telah mendistribusikan sebanyak 22 juta full-screen smartphone secara global pada kuartal kedua tahun 2017, jumlah tersebut meningkat hingga 700.000 di kuartal pertama di tahun ini. UBI Research memprediksikan bahwa tren tampilan minim bezel akan terus berkembang dan meningkat sebanyak 20 persen di tahun 2017 dan akan lebih dari 50 persen di tahun 2020.Baca juga:
Ini Penampakan Honor 10, Pesaing iPhone X yang Harganya Rp7 Juta Saja
Sejauh ini, teknologi pembaca sidik jari telah menjadi biometrik paling terkenal dan umum digunakan untuk mengamankan smartphone. Seiring dengan industri yang beralih ke era baru smartphone dengan tampilan layar penuh, adalah hal yang natural jika teknologi pemindai sidik jari juga ikut berkembang untuk mengakomodasi kebiasaan baru pengguna dan kebutuhan mereka akan layar yang lebih besar tanpa mengesampingkan pengalaman pengguna. Diprediksi, sekitar 42 juta sensor sidik jari akan dikirimkan secara total tahun ini. Selanjutnya, volume ini akan meningkat dengan lebih dari 100 juta unit pada tahun 2019. Pengapalan sensor sidik jari scanner tersebut mewakili porsi produk Android yang cukup besar yang akan dijual di seluruh dunia tahun depan.Baca juga:
Hands-on Samsung Galaxy Note 9, Ternyata Ini Bedanya dengan Note 8
Selain pemindai sidik jari optik yang paling populer saat ini, adopsi ultrasonik juga akan mengalami peningkatan pada 2019. Karena Galaxy S10 akan telat mengadopsi FOD (fingerprint-on-display), maka Samsung diyakini akan menonjolkan kemampuan fitur dengan kecepatan, akurasi, dan keandalan pengenalan. Di situlah teknologi ultrasonik ini hadir, meskipun masih belum pasti solusi mana yang lebih baik di dunia nyata. Penyebaran pembaca sidik jari di layar juga akan meningkatkan distribusi global panel OLED, dengan 100 juta layar ekstra tajam ini akan keluar di Cina sepanjang tahun ini.