Technologue.id, Jawa Barat – Samsung telah meluncurkan dua ponsel seri Galaxy A baru untuk pasar China, yakni Galaxy A6s dan Galaxy A9s. Yang menarik perhatian di sini adalah Galaxy A6s, yang merupakan ponsel original design manufacturer (ODM) pertama Samsung, atau yang diproduksi oleh perusahaan lain. Raksasa teknologi kebanggaan Korea Selatan itu telah menggunakan proses outsourcing produksi ponsel Galaxy segmen menengahnya ke perusahaan manufaktur desain asli China, Wingtech Communications.
Baca juga:
Inilah Smartphone Pertama Samsung yang Bukan Buatan Samsung
Kepada Technologue.id, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) menegaskan pihaknya tidak akan memboyong Galaxy A6s ke pasar Indonesia. Alasannya, tidak sesuai dengan kondisi market di sini. "Pasar China memang ada product development sesuai dengan market mereka. Tidak selalu bisa dihadirkan di pasar Indonesia," Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager SEIN, saat media workshop Galaxy A7, di Royal Tulip, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).Baca juga:
Tiga Kamera Di Samsung Galaxy A7 (2018) Punya Cita Rasa Galaxy Note 9
Akan tetapi, menurut penjelasan Irfan, ada beberapa produk yang semula diperuntukkan bagi pasar China, namun bisa dihadirkan di pasar Tanah Air. "Contohnya A8 Star baru kita launching pertengahan tahun ini. Padahal awalnya di-develop untuk pasar China. Namun untuk Galaxy A6s, A8s, dan A9s, itu memang exclusively untuk pasar China," jelasnya.Baca juga:
Samsung Galaxy A7 vs Galaxy A9, Ketahui Perbedaan Jumlah Kameranya
Di pasar smartphone menengah Indonesia, Samsung akan fokus mengedarkan Galaxy A6 Plus untuk segmen di bawah harga Rp4 juta, Galaxy A7 di rentang harga Rp4 juta sampai Rp5 juta, dan di atasnya lagi ada Galaxy A8, A8 Star, dan A9.