Technologue.id, Jakarta – Bisa dibilang spesifikasi smartphone saat ini sudah layak disetarakan dengan sebuah laptop. Tak cuma bicara performa, tapi juga urusan produktivitas. Meski begitu laptop masih punya keunggulan. Fungsinya yang seperti komputer membuat laptop masih sulit digantikan oleh smartphone, terutama untuk tujuan produktivitas. Untuk beberapa tujuan, pengguna smartphone masih membutuhkan laptop untuk menuntaskan pekerjaannya. Tapi itu dulu, menjawab tantangan tersebut Samsung telah memiliki yang namanya DeX. Fitur ini memungkinkan smartphone Samsung untuk bertransformasi menjadi sebuah PC. Galaxy Note 9 menjadi salah satu smartphone andalan Samsung yang mendukung fitur cangggih ini.
Baca juga:
Review: Samsung Galaxy Note 9, Memori Lega, Nilai Plus di S Pen
Menurut Kay Moreno, fotografer dan videographer profesional, untuk beberapa tujuan penggunaan Galaxy Note 9 sangat mumpuni untuk mendukung aktivitasnya. Namun pada akhirnya Moreno mengaku tetap membutuhkan tampilan layar yang lebih besar untuk mengembangkan idenya. “Inspirasi bisa datang kapan saja. Oleh karenanya saya selalu menggenggam Note 9 yang siap menampung bila muncul ide-ide baru di saat tak terduga,” ujar Kay. “Saya juga ingin semua tim terlibat dalam diskusi untuk memikirkan konsep dan ide-ide yang bisa dikembangkan. Oleh karenanya saya membutuhkan visual yang lebih besar melalui Samsung DeX,” imbuhnya.Baca juga:
Bukan Cuma Orang Mapan, Samsung Galaxy Note 9 Juga Bidik Milenial
Sebagai fotografer dan videographer, salah satu aktivitas yang sering dilakukan Kay adalah mengabadikan momen-momen berkesan. Tapi lebih dari itu, Samsung DeX membantunya lebih mudah untuk memilih foto terbaik melalui tampilan layar yang lebih luas. Tak hanya itu, proses editing video yang telah dilakukannya di layar Note 9 juga bisa dengan mudah dipresentasikan melalui Samsung DeX dan menggunakan S-Pen sebagai clicker. Termasuk untuk menikmati film atau video-video favorit yang lebih nyaman berkat tampilan layar yang lebih luas. “Note 9 mengerti kebutuhan saya yang aktif dan proaktif, membantu melakukan berbagai aktivitas kreatif sebagai fotografer,” pungkas Kay.