Technologue.id, Jakarta - Pemilihan Umum 2024 serentak hanya tinggal menghitung hari saja. Namun, penyebaran informasi hoaks dan disinformasi Pemilu di ruang digital masih terjadi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa lebih dari 42% masyarakat Indonesia masih percaya disinformasi seputar Pemilu.
Baca Juga:
Korea Utara Baru Beralih Jaringan dari 3G ke 4G Pakai Perangkat Bekas Huawei
"Kemudahan akses informasi hoaks berpotensi negatif. Namun, masih ada 42% masyarakat yang percaya padahal itu hoaks, disinformasi," jelasnya.
Merespons situasi tersebut, Kementerian Kominfo menggencarkan tiga inisiatif program untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi berkaitan dengan Pemilu 2024.
"Pertama dari tingkat hulu melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital dengan berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat agar mampu membentengi diri dari ancaman," tuturnya.
Selanjutnya, pada tingkat menengah, Kominfo akan melakukan Patroli Siber selama 1x24 jam secara masif.