Technologue.id, Jakarta – Delapan tahun Path berkiprah, pada akhirnya mereka menyerah. Media sosial yang digagas oleh Shawn Fanning dan mantan petinggi Facebook, Dave Morin, ini menyatakan berhenti beroperasi bulan depan. Pada dasarnya, konsep Path sebagai jejaring sosial cukup menarik. Kalau tidak begitu, mustahil platform berbagi konten digital dan layanan perpesanan ini sampai mendapatkan pendanaan jutaan dolar dari para investor, membuat Google ingin mengakuisisinya, sampai pada akhirnya dibeli oleh perusahaan internet besar Korea Selatan, Daum Kakao. Lantas, apa yang membuat Path sampai menutup layanannya? Menurut redaksi, berikut beberapa alasannya.
Baca juga:
Nostalgia Netizen dengan Path Tertuang di #TerimaKasihPath dan #GoodbyePath