Technologue.id, Jakarta - 40 tahun berkarier di badan antariksa Amerika Serikat, NASA, Teresa Kinney kini menjadi Chief Engineer perempuan pertama di NASA. Teresa kini bekerja untuk Gateway Deep Space Logistics Project NASA, melakukan evaluasi teknis dan rekomendasi kepada manajemen.
Sekadar informasi, Gateway akan menjadi stasiun orbit bulan pertama sebagai bagian dari kembalinya badan antariksa ke bulan dalam program Artemis, dikutip dari Mynews13.
Selama puluhan tahun berkarier di NASA, Teresa bekerja pada penguat roket padat Space Shuttle, Spacelab, dan upaya Stasiun Luar Angkasa Internasional. Di Gateway, dia mengawasi sebuah tim, termasuk pekerja magang, untuk memastikan pengiriman peralatan, pasokan dan muatan yang aman ke pos terdepan yang mengorbit di masa depan.
Kinney mengatakan dia percaya kolaborasi dan perbedaan pendapat membantu memecahkan masalah. "Semua orang menarik kereta, tidak ada yang duduk di kereta,” ujar Teresa.
“Salah satu mentor saya yang merupakan chief engineer selalu berkata, 'Jika Anda tidak memiliki wacana yang sehat, Anda tidak belajar apa pun', dan saya setuju dengan itu," katanya.
Teresa mengatakan, ia berharap dapat menjadi inspirasi bagi generasi insinyur wanita berikutnya melalui kerja keras dan dedikasinya, suatu hari nanti akan menggantikannya di NASA.
Ia bercerita ketertarikannya dengan antariksa sejak ia kecil. "Ketika saya masih kecil, ayah saya berada di militer. Kami tinggal di Jerman, dan dia membangunkan kami semua dan mengajak kami berkeliling TV untuk menonton Apollo 11," tuturnya, seperti dikutip dari Space.
"Ketika kami memiliki Apollo-Soyuz, dia menyeret kami semua ke KSC untuk melihat perangkat kerasnya sesudahnya. Jadi tahukah Anda, minat seumur hidup terhadapnya. Ketika saya mulai kuliah, saya melihat banyak hal dan berpikir, "Saya sangat menyukai luar angkasa, dan mengapa tidak mencobanya?," jelasnya.