Technologue.id, Jakarta - Di perhelatan VMware Explore 2022 kemarin, VMware meluncurkan VMware Aria, portofolio manajemen multi cloud yang menghadirkan solusi end-to-end untuk mengelola biaya, performa, konfigurasi, hingga untuk penghantaran infrastruktur maupun aplikasi cloud native.
VMware Aria juga diperkuat dengan VMware Aria Graph, teknologi penyimpanan data berbasis grafis yang menampilkan sejauh mana kompleksitas lingkungan multi cloud pelanggan.
“Dengan makin meluasnya penggunaan multi cloud saat ini, pengelolaan belanja cloud secara keseluruhan, pemanfaatan sumber daya, dan performa aplikasi, keamanan dan kelaikan di beragam lingkungan cloud membawa tantangan tersendiri. Ini bisa menyebabkan belanja yang berlebihan, tak efisien, dan meningkatkan risiko tersendiri," kata Purnima Padmanabhan, Senior Vice President and General Manager, Cloud Management, VMware.
Baca juga:
IDC Ramalkan Pertumbuhan Bisnis Cloud Makin Melesat
Pengembang, sambung Padmanabhan, perlu melihat data mengenai biaya, performa, keamanan dan konfigurasi yang acap kali tersedia di peranti berbeda. Ini agar mereka bisa memahami semua karakteristik aplikasi yang mereka kembangkan.
Purnima menambahkan, pendekatan VMware Aria API-first memudahkan tim pengembang, SREs dan Platform Engineering mengambil data yang relevan dari beragam sumber untuk analisis dan debugging aplikasi dengan cepat. Sekaligus mampu menghadirkan visibilitas yang lengkap mengenai pembiayaan, performa, dan konfigurasi aplikasi maupun workloads di lingkungan cloud untuk tim-tim Platform Ops, IT Ops, dan Cloud Ops.
VMware Aria dilengkapi pula dengan serangkaian kapabilitas baru serta peningkatan dari kapabilitas-kapabilitas yang sudah ada sebelumnya untuk mendukung pengelolaan cloud native dan multi cloud pada tiga kategori, yakni VMware Aria Cost yang diperkuat oleh CloudHealth, VMware Aria Operations, dan VMware Aria Automation.