Technologue.id, Jakarta – Kenal Awkarin, kan? Ia adalah YouTuber Indonesia yang makin meledak namanya setelah mengunggah video confession alias pengakuan saat kisah cintanya dengan pria bernama Gaga kandas di tengah jalan. Dalam video yang diunggah di YouTube itu, wanita bernama asli Karin Novilda tersebut berlinang air mata dan menangis sesenggukan sembari membeberkan banyak hal tentang patah hatinya. Nyatanya, fenomena ini tak cuma terjadi di Indonesia, tetapi juga ramai di luar negeri. Contohnya ada pasangan vlogger Liza Koshy dan David Dobrik, yang membuat fans masing-masing terkejut dengan putusnya hubungan mereka.
Baca juga:
Cara Mudah Mengontrol Kecepatan Video di Situs Apa Pun Via Chrome
Kalau Anda mau mencari keyword "we broke up" di YouTube pun ada ratusan video di sana, baik dari bintang YouTube maupun dari "warganet biasa". Ada yang mendapat jutaan views seperti video milik Koshy dan Dobrik, ada yang masih sepi pemirsa. Yang jelas, mengunggah pengumuman kisah cinta yang kandas kini telah menjadi tren di kalangan anak muda dan pengguna YouTube.Baca juga:
Ini Cara Google Cegah Penjiplak Konten Video YouTube
Apakah tren ini membawa dampak buruk dalam kehidupan pengunggahnya? Dr. Peter Pearson, pakar penasihat hubungan dari Couple’s Institute, sepakat sembari menyatakan kalau mengunggah video putus cinta bukanlah cara yang sehat untuk menghadapi patah hati. "Membuat video seperti itu membutuhkan tingkat narsisme tertentu, putusnya hubungan emosional, dan kemampuan pemasaran yang gila, hal-hal yang tidak berhubungan di sebuah hubungan atau putus cinta," katanya pada BusinessInsider.com (19/08/2018).Baca juga:
XL Luncurkan Xtream Ultima, Gratis YouTube Setahun Plus Roaming Internasional
Tak hanya itu, meng-upload video seperti ini bukan tidak mungkin mengganggu hubungan Anda di masa depan, seperti bagaimana saat pasangan Anda selanjutnya menanyakan soal video tersebut. Pasangan Anda di kemudian hari pun bisa berpikir bahwa hubungan Anda hanya sebuah "produk", tidak tulus. Perlu diingat pula, jejak digital itu abadi dan bukan tidak mungkin menjadi bumerang di kemudian hari. Mari sama-sama belajar untuk menggunakan internet dan platform-platform digital sebagaimana mestinya agar tidak merugi di kemudian hari.