Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Teknologi Terbaru OpenAI Bisa Kloning Suara dari Sumber Audio 15 Detik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - OpenAI mengumumkan proyek terbaru mereka berupa alat kloning suara yang disebut Voice Engine. Inovasi teknologi ini pada dasarnya dapat menduplikasi ucapan seseorang berdasarkan sampel audio berdurasi 15 detik.

Melansir blog resmi OpenAI (29/3/2024), teknologi ini dibangun pada API text-to-speech yang sudah ada sebelumnya dan telah digunakan sejak tahun 2022. OpenAI telah menggunakan versi perangkat untuk mendukung suara preset yang tersedia di API text-to-speech saat ini dan fitur Read Aloud. Perusahaan mengatakan mereka menghasilkan "ucapan yang terdengar alami" dengan "suara yang emosional dan realistis".

Baca Juga:
Elon Musk Diam-Diam Ingin Kuasai OpenAI

OpenAI mengatakan bahwa teknologi ini berguna untuk bantuan membaca, terjemahan bahasa, dan membantu mereka yang menderita kondisi bicara mendadak atau degeneratif. Perusahaan tersebut meluncurkan program percontohan Brown University yang membantu pasien dengan masalah gangguan bicara dengan membuat tiruan Voice Engine yang diambil dari rekaman audio untuk proyek sekolah.

Terlepas dari potensi manfaatnya, pelaku kejahatan pasti akan menyalahgunakan teknologi ini untuk melakukan tindakan merugikan. Oleh karena itu, Voice Engine belum siap untuk digunakan oleh publik, karena ada masalah privasi serius yang harus dipenuhi sebelum peluncuran penuh.

Para peneliti disinformasi khawatir akan maraknya penyalahgunaan aplikasi yang didukung AI pada tahun pemilu ini karena maraknya alat kloning suara yang murah, mudah digunakan, dan sulit dilacak. Mengakui masalah ini, OpenAI mengatakan pihaknya "mengambil pendekatan yang hati-hati dan terinformasi terhadap rilis yang lebih luas dikarenakan potensi penyalahgunaan suara sintetis."

Baca Juga:
OpenAI: Elon Musk Tuntut Kendali Mutlak atau Merger dengan Tesla

"Kami menyadari bahwa menghasilkan pidato yang menyerupai suara masyarakat memiliki risiko serius, yang terutama menjadi perhatian utama pada tahun pemilu," kata perusahaan yang berbasis di San Francisco tersebut. "Kami bekerja sama dengan mitra-mitra AS dan internasional dari berbagai kalangan pemerintahan, media, hiburan, pendidikan, masyarakat sipil, dan lainnya untuk memastikan kami memasukkan feedback dari mereka."

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Asus Rilis Zenbook S 14 OLED di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya

Poco C75 Sasar Gamer Muda dengan Harga Rp1 Jutaan, Ini Spesifikasinya