Kedua adalah upaya green electricity, yaitu penerapan teknologi yang digunakan di pabrik Suzuki, salah satu yang utama adalah pemanfaatan solar panel di beberapa titik pabrik Suzuki sebagai sumber energi listrik terbarukan.
Tak hanya itu, Suzuki Indonesia juga akan menerapkan konversi energi dengan penggunaan water boiler yang memungkinkan pemanfaatan ulang energi panas yang dihasilkan dari proses pengecatan kendaraan.
Upaya Suzuki Indonesia tersebut juga diimbangi dengan hasil produk akhir dalam bentuk kendaraan rendah emisi dan lebih ramah lingkungan.
Terakhir, pabrik Suzuki Indonesia berperan aktif dalam mengumpulkan limbah yang dihasilkan selama proses produksi, seperti baterai tidak terpakai, pasir bekas produksi, kaca, keramik, kayu, potongan metal, dan sampah lainnya. Limbah produksi tersebut dipastikan melewati proses daur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan.
Baca Juga:
Konsumen Lebih Suka Beli Spare Part Motor dan Mobil Lewat Aplikasi
Dalam tiga tahun terakhir, Suzuki Indonesia berhasil mencatatkan lebih dari 9,000 ton sampah yang disalurkan untuk didaur ulang, guna mencegah dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
“Reduksi karbon merupakan aspek krusial untuk masa depan bangsa. Visi ini mendorong kami terus mengerjakan seluruh strategi reduksi karbon maupun konversi energi terbarukan dalam proses produksi, dan harapannya dapat mencapai taraf smart factory yang netral karbon di masa mendatang,” tutup Joshi.