Technologue.id, Jakarta – Gertakan dan pemblokiran yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terhadap Tik Tok membuahkan komitmen kolaboratif yang positif. Aplikasi asal China itu secara resmi tengah menjajaki kesempatan kerja sama dengan sejumlah pihak di Indonesia, dari regulator, institusi pemerintah, sampai organisasi masyarakat. Adapun beberapa stakeholder yang coba digandeng, antara lain ICT Watch, anggota jejaring Gerakan Nasional Literasi Digital SIBERKREASI, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Targetnya, Tik Tok ke depannya dapat lebih mengembangkan kreativitas penggunanya sembari memberi dampak baik dan edukatif secara konten.
Baca juga:
Penjelasan Kemkominfo Terkait Pemblokiran Tik Tok
"Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Tik Tok. Kami berada di Indonesia untuk jangka waktu panjang. Kami berkomitmen untuk membantu mengurangi kesenjangan digital serta memfasilitasi topik-topik yang penting bagi pengembangan industri internet di Indonesia," begitu tandas Nan Zhang, CEO Tik Tok Indonesia, pada redaksi (11/07/2018).Baca juga:
Tik Tok Diblokir, Warganet Terpecah
Sementara itu untuk operasional perusahaan di Tanah Air, Tik Tok siap berinvestasi dalam bentuk merekrut tenaga dan talenta lokal untuk menjadi bagian dari timnya. Platform yang dikenal punya efek khusus dan unik untuk ditambahkan ke video singkat ini pun terus memperkuat proses moderasi konten dan bakal menerapkan teknologi yang diperlukan untuk memberi rasa aman lebih pada user.Baca juga:
Kemkominfo secara resmi juga telah membuka akses Tik Tok kemarin (11/07/2018). Kendati demikian, redaksi sempat mendapati platform yang dikembangkan Bytemod ini aktif kembali beberapa hari sebelumnya.