Tak lama kemudian, Pilat memprogram robot-robot tersebut untuk bergerak melintasi kanvas dengan kuas cat. Sejak itu, mereka telah menghasilkan banyak karya lukis di mana salah satunya terjual seharga Rp500 juta di Sotheby's pada tahun 2021.

Selain itu, Pilat merancang serangkaian perintah untuk robot yang dapat mengeksekusinya dalam urutan apa pun ke arah gerakan lengan.

Sayangnya, sebagian besar dunia seni kurang antusias dengan proses Pilat. Namun Pilat menggambarkan dirinya sebagai orang yang optimis terhadap teknologi.

“Saat orang bertemu langsung dengan Spot, sebagian besar orang langsung jatuh cinta dan sulit untuk tidak terpesona olehnya karena mereka sangat lucu,” katanya.

Pilat merupakan seorang pelukis yang dibesarkan di Polandia selama tahun-tahun terakhir perang dingin. Pengalamannya ini lah yang membentuk gaya melukis yang futuristik dan berorientasi pada teknologi.

Baca Juga:
Seagate Luncurkan SSD Baru untuk PlayStation 5, Diklaim Punya Performa Canggih

Kemudian pada tahun 2004, wanita cantik satu ini pindah ke San Francisco dan mulai menciptakan seni bertema mesin yang dengan cepat menarik perhatian para pelanggan di sektor teknologi.

“Karya Agnieszka menangkap keajaiban teknologi dengan cara yang manusiawi dan heroik, dan menurut saya ini membantu kita memahami teknologi dengan lebih baik,” kata John Krafcik, mantan CEO unit mobil self-driving Google.