Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Seekor Monyet Misterius di Kalimantan Memicu Kekhawatiran Ilmuwan
SHARE:

Hibridisasi antara organisme yang berkerabat dekat telah diamati di penangkaran dan kadang-kadang di alam liar. “Tetapi hibridisasi lintas genera, itu sangat jarang,” ujar praktisi konservasi Ramesh Boonratana, Wakil Ketua Regional untuk Asia Tenggara untuk kelompok spesialis primata Persatuan Internasional Konservasi Alam.

"Hilangnya habitat, fragmentasi, dan degradasi yang disebabkan oleh perluasan perkebunan kelapa sawit di sepanjang Sungai Kinabatangan dapat menjelaskan bagaimana kemungkinan hibrida itu muncul," kata ahli primata Nadine Ruppert.

Pada tahun 2016, pemandu wisata Brenden Miles mengambil foto monyet muda ini di Kalimantan bagian Malaysia. Hewan itu mungkin hibrida dari dua jenis primata yang berkerabat jauh. Foto: Foto: Brenden Miles/Science News

“Spesies yang berbeda -bahkan dari genus yang sama- ketika mereka berbagi habitat, mereka dapat berinteraksi satu sama lain. Tetapi mereka biasanya tidak kawin. Hibridisasi lintas generasi semacam ini hanya terjadi jika ada tekanan ekologis,” ungkap Ruppert dari Universiti Sains Malaysia di Pulau Penang.

Baca juga:
Astronaut Cetak Sejarah Bikin Video Tiktok Pertama di Luar Angkasa

Negara bagian Sabah, di mana Sungai Kinabatangan berada, kehilangan sekitar 40% tutupan hutannya dari tahun 1973 hingga 2010. Ini disebabkan penebangan dan perkebunan kelapa sawit.

Di daerah tertentu, kedua spesies (monyet) terbatas pada fragmen hutan kecil di sepanjang sungai. Hal ini menyebabkan persaingan untuk makanan, pasangan dan sumber daya lainnya.

“Hewan tidak bisa bubar dan, dalam hal ini, jantan dari spesies yang lebih besar -bekantan- dapat dengan mudah menggantikan monyet daun perak jantan,” ujar Ruppert.

Prev Next Page 2 of 3
SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun