Salah satu arah perusahaan adalah memisahkan bisnis Foundry Intel dan membuka modalnya karena dua alasan. Pertama, untuk menyebarkan beban investasi. Kedua, untuk membuat entitas ini otonom, untuk menarik pelanggan yang enggan berinvestasi di dalamnya karena mereka juga merupakan pesaing chip Intel.
Menurut NYT, juru bicara Qualcomm dan Intel menolak berkomentar mengenai perkembangan terkini terkait akuisisi tersebut.
Sekadar informasi, setelah ledakan AI, Intel mengalami kesulitan dengan bisnisnya. Perusahaan tersebut belum mampu beralih ke node proses yang lebih kecil sementara TSMC telah melesat maju dengan proses litografi yang canggih.
Belum lagi, Nvidia telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia, berkat ledakan AI Generatif, jadi di ruang server pun, Intel telah kehilangan banyak pelanggan.