Proyek 6 bulan yang diatur oleh Civil Aviation Authority ini akan melibatkan pengangkutan sampel darah dari pasien yang menjalani operasi yang berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat gangguan pendarahan. Skema percontohan ini diharapkan akan dimulai akhir musim gugur nanti.
Para ahli mengatakan bahwa percontohan awal ini dapat membuka jalan bagi jenis pengiriman drone lainnya antara rumah sakit yang dikelola oleh yayasan tersebut dan rumah sakit London lainnya.
"Percontohan drone ini menggabungkan dua prioritas utama kami, menyediakan perawatan pasien sebaik mungkin dan meningkatkan keberlanjutan," kata Prof Ian Abbs, kepala eksekutif di Guy's and St Thomas'.
"Kami bangga menjadi yayasan pertama di London yang menguji coba pendekatan inovatif ini untuk membantu mempercepat analisis sampel darah untuk kasus-kasus kami yang paling mendesak," jelasnya.