Technologue.id, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) menjanjikan efisiensi dan meningkatkan produktivitas, tetapi ada dampak lain yang mempengaruhi lapangan pekerjaan.

Melalui riset IMD World Talent Ranking 2024, Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) mengungkap 3 poin penting pengaruh AI terhadap ketersediaan lapangan kerja. Pertama, kecerdasan buatan akan mengubah lapangan pekerjaan.

Kendati demikian, belum ada penelitian yang jelas menunjukkan apakah AI akan menambah atau mengurangi lapangan pekerjaan. Jika AI menghilangkan sejumlah lapangan kerja yang ada, maka pemerintah perlu memikirkan bagaimana cara untuk membuka lapangan kerja baru.

Baca Juga:
2025, Nilai E-Commerce Indonesia Diprediksi Capai Rp1,2 Kuadriliun Lebih

Kedua, teknologi AI yang semakin berkembang bisa mempengaruhi lapangan kerja, khususnya di negara maju. Menurut data Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO/Internasional Labour Organization) PBB, AI akan mengubah atau menggantikan 5,5% pekerjaan di negara berpendapatan tinggi dan hanya kurang dari 0,4% di negara berpendapatan rendah.

Ketiga, AI memperburuk inklusi dan diskriminasi. Algoritma AI yang bias bisa meningkatkan diskriminasi di tempat kerja. Data ILO menemukan automasi pekerjaan memberi pengaruh berdasarkan gender.