Fokus pada peningkatan keterampilan digital pekerja telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penerimaan teknologi baru seperti GenAI.
Selain itu, laporan eksklusif ini mengungkap bahwa pekerja Indonesia semakin akrab dengan AI yang tidak lagi terbatas pada lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari, namun telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka, termasuk dalam hal pengembangan diri.
Lebih dari separuh responden di Indonesia menggunakan GenAI sejak tahun 2023. Hal ini menunjukkan potensi dan adopsi AI yang cukup baik di kalangan pekerja Indonesia.
Sebesar 88% pekerja Indonesia telah mendengar tentang AI dan 38% telah memanfaatkan AI ke dalam rutinitas kerja mereka. Sejalan dengan tren global, para pekerja di Indonesia menggunakan AI untuk studi dan riset (41%), mengerjakan tugas kreatif seperti menulis (41%) dan 37% untuk tugas administratif.
Selain itu, 48% menggunakan GenAI untuk pengembangan keterampilan, mendapatkan pengetahuan umum (46%), dan menerjemahkan bahasa (36%). Transformasi ini mencerminkan kemampuan pekerja untuk beradaptasi dan berkembang di era digital.
“Survei terbaru kami menemukan bahwa manfaat terbesar GenAI bagi para pekerja profesional di Indonesia adalah kemampuannya untuk membantu efektivitas pekerja dalam keseharian mereka," kata Sawitri, Country Head of Marketing, Jobstreet by Seek di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Ia memaparkan bahwa sekitar 53% responden merasa bahwa GenAI membantu mereka dalam menghemat waktu dan 47% melihat bahwa GenAI berperan besar dalam memenuhi deadline pekerjaan mereka dengan lebih efisien.
"Faktanya, hampir setengah dari pekerja Indonesia secara aktif memodifikasi output GenAI menunjukkan tingkat kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menggunakan teknologi ini," ungkapnya.
Dengan demikian, hasil dari output AI secara proaktif diolah dan disempurnakan kembali oleh para pekerja ini. Laporan eksklusif ini juga melihat adanya tiga persona utama yang ditunjukkan oleh pekerja Indonesia dalam penggunaan AI generatif dalam profesi mereka.
Sebesar 18% pekerja di bidang teknologi informatika menggunakan GenAI sebagai “rekan” di mana pekerja tetap melakukan kebanyakan pekerjaan sendiri. Di sisi lain, 7% pekerja di sektor pemasaran dan media, secara strategis menjadikan diri mereka sebagai “GenAI Expert” yang akan melakukan review hasil dari GenAI dan melakukan perubahan yang diperlukan.
Sedangkan, 7% dari pekerja di sektor administrasi dan sekretariat menjadi “GenAI Taskmaster”.
Banyak pekerja profesional Indonesia menyadari pentingnya meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan GenAI, meskipun tantangan dalam hal pelatihan terstruktur dan akses ke sumber daya memadai masih ada untuk memaksimalkan potensi GenAI.
Baru-baru ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa perkembangan teknologi ini diperkirakan akan menciptakan 67 juta pekerjaan baru di Indonesia.
Jobstreet by Seek mencatat bahwa 72% pekerja di Indonesia siap belajar keterampilan baru untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif, termasuk memahami GenAI.