Technologue.id, Jakarta – Tren belanja online semakin marak berkat kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan. Tetapi jangan lengah, kemudahan dalam sistem pembayaran ternyata juga membuka kesempatan bagi peretas untuk membobol rekening bank Anda. Salah satu layanan yang mulai dimanfaatkan peretas untuk membobol rekening adalah menggunakan PayPal. Selama ini sistem pembayaran transaksi online di Indonesia sebenarnya cukup aman, karena dipersenjatai dengan 3D secure. Fitur tersebut mengharuskan pemilik rekening untuk melakukan autentikasi menggunakan OTP (One Time Password) sebelum transaksi dapat dijalankan. Tetapi apa daya, justru merchant internasional seperti PayPal, Facebook dan Google tidak memberlakukan transaksi dengan metode OTP ini. Sehingga untuk transaksi menggunakan kartu debit atau pun kredit cukup memasukkan nomor kartu dan kode CVV.
Baca juga:
Fitur Instant Transfer Segera Sambangi PayPal
Hal inilah yang dimanfaatkan oleh peretas untuk melakukan transaksi menggunakan perantaraan PayPal. Seharusnya PayPal sendiri sih sudah cukup aman karena sebelum dapat bertransaksi layanan ini memberikan tagihan yang disertai dengan nomor kode. Nomor kode tersebut harus diinput pada PayPal agar kartu debit atau pun kartu kredit yang digunakan bisa digandeng pada akun PayPal. Tetapi entah kenapa beberapa waktu ini banyak akun PayPal tak bertanggung jawab yang berhasil memintas langkah tersebut. Sehingga dapat menggandeng kartu debit milik orang lain untuk digunakan bertransaksi. Nah, bagi Anda yang tak memiliki akun PayPal, tak perlu ribet untuk berusaha mengontak PayPal. Cukup hubungi bank penerbit kartu Anda. Segera blokir kartu melalui telepon dan buat laporan berupa surat pernyataan bertanda tangan yang dikirim melalui email.Baca juga:
PayPal Bakal Terintegrasi dengan Android Pay
Jika berusaha mengontak PayPal, tampaknya percuma, karena layanan tersebut pasti akan menyarankan Anda untuk mengontak bank penerbit. Bank tempat Anda memiliki rekening tersebut lah yang akan mengurus proses selanjutnya ke PayPal. Hal ini berlaku juga untuk transaksi pada Facebook dan Google. [caption id="attachment_35820" align="aligncenter" width="442"] PayPal Message (Endah/Technologue.id)[/caption] Sebaiknya segera ganti kartu untuk dapat kembali bertransaksi. Tetapi ingat ya, jaga benar-benar kartu baru Anda agar tak disalahgunakan oleh orang lain. Sembunyikan nomor CVV yang ada di balik kartu. Anda bisa saja mencatat di tempat lain, lalu coret nomor CVV di kartu tersebut sampai tak terbaca.Baca juga:
Tips lainnya untuk mencegah terjadinya pembobolan adalah dengan menonaktifkan fitur transaksi internasional pada kartu. Digibank memberikan kemudahan untuk mematikan fitur transaksi internasional ini melalui aplikasi. Jangan pernah memilih menu untuk menyimpan nomor kartu Anda di layanan e-commerce. Jika ada e-commerce yang otomatis menyimpan nomor kartu Anda setelah bertransaksi, segera lakukan langkah untuk menghapus nomor tersebut. Salah satu bank yang sudah banyak kebobolan akhirnya melakukan langkah antisipasi dengan menutup transaksi dengan merchant yang tidak memberlakukan sistem keamanan dengan OTP. Sebenarnya langkah ini agak terlambat, karena baru diberlakukan pada 15 Juli 2018, setelah ada banyak nasabah yang kebobolan. [caption id="attachment_35818" align="aligncenter" width="330"] PayPal Link Card (Endah/Technologue.id)[/caption] Saat ini jika dicoba di situs PayPal pun ternyata juga tak bisa lagi menginput data kartu debit Visa dari bank Permata untuk digandengkan dengan layanan yang disediakan PayPal. Jika menyadari ada transaksi yang janggal, sebaiknya segera laporkan. Karena bank sendiri ternyata membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk mengembalikan dana atas masalah pada sistem pembayaran Visa.Tetapi untungnya untuk kasus fraud pada bank Permata sudah dapat diatasi dalam enam hari kerja. Nah, agar bisa segera mengetahui jika ada transaksi pada rekening bank Anda, sebaiknya aktifkan fitur notifikasi via SMS pada bank atau rajin-rajin mengecek mutasi transaksi secara online.