Technologue.id, Jakarta – Meski tercatat sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, auman netizen Indonesia di Twitter ternyata tak terlalu riuh. Setidaknya, media sosial berlambang burung biru itu punya datanya. Menurut Twitter (17/06/2018), dari lima negara dengan tweet paling banyak selama bulan Ramadan, Indonesia hanya duduk di nomor empat. Indonesia kalah dari Saudi Arabia, Mesir, bahkan Malaysia yang ada di nomor tiga. Sementara Turki melengkapi daftar tersebut dengan duduk di nomor lima.
Baca juga:
Seleb Hollywood Pun Desak CEO Twitter Sediakan Fitur Ini
Walau begitu, daftar tersebut tak 100 persen mencerminkan antusiasme masyarakat Tanah Air terhadap Ramadan dan Idulfitri tahun ini. Salah satu buktinya, warganet Twitter dari Indonesia masih gemar berbagi konten foto dan video keseruan takbiran, tradisi lokal di mana masyarakat mengumandangkan takbir di hari terakhir Ramadan. Hal ini berlanjut saat Idulfitri. Dalam heat map obrolan di Twitter selama Idulfitri 1439 H yang jatuh tahun 2018, tampak kepadatan di wilayah Indonesia dalam peta tersebut, walaupun masih kalah terang kalau dibandingkan dengan kawasan sekitar Asia Barat. [caption id="attachment_34389" align="alignnone" width="673"] Heat map kepadatan tweet saat perayaan Idulfitri 2018 (source: Twitter)[/caption]Baca juga:
Akhirnya, Masalah “Gaibnya” Emoji Twitter Sudah Diperbaiki
Twitter turut mencatat tiga tagar terpopuler selama Ramadan secara global, yakni: 1. رمضان# 2. رمضان_كريم# 3. #ramadanBaca juga:
Terungkap, Twitter Jual Akses Data User ke Pentolan Cambridge Analytica
Tren yang ada di Twitter ini bisa redaksi simpulkan sedikit berbeda dengan medsos populer lain, Instagram. Kalau di Twitter penggunannya lebih cenderung mengobrol via teks atau berdiskusi, netizen Tanah Air lebih memanfaatkan Instagram sebagai platform pencari inspirasi fashion Lebaran dan mungkin juga untuk membeli baju baru. Sebab, tagar #BajuLebaran, #BajuKoko, dan #GamisSyari tercatat sebagai tiga dari lima tagar yang paling dicari selama Ramadan di medsos milik Facebook Inc. itu.