Technologue.id, Jakarta - Sembilan karyawan Google ditangkap di kantor perusahaan di California dan New York pekan ini setelah melakukan protes selama berjam-jam mengenai kontrak Google untuk menyediakan layanan cloud ke Israel.
Para pekerja telah menyuarakan penolakan keras terhadap Proyek Nimbus, dengan kontrak senilai USD1,2 miliar atau Rp19,5 Triliun yang melibatkan Google Cloud dan Amazon Web Services guna menyediakan infrastruktur komputasi awan ke berbagai kementerian pemerintah Israel, dikutip dari Neowin.
Menurut The Verge, protes terjadi pada Selasa di kantor Google di California dan New York City. Di California, lima karyawan menempati kantor CEO Google Cloud Thomas Kurian untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap Project Nimbus.
Di New York, empat karyawan berdemonstrasi di area umum lantai 10 kantor Google di Chelsea. Setelah menolak perintah polisi untuk pergi, pengunjuk rasa di kedua lokasi ditangkap setelah menduduki kantor selama sekitar delapan jam.
Para karyawan berpendapat bahwa teknologi Google berpotensi memberdayakan aplikasi berbahaya seperti pengawasan massal terhadap warga Palestina atau memungkinkan operasi militer di wilayah tersebut.
Lebih dari 600 karyawan Google sebelumnya menandatangani surat terbuka yang mendesak pimpinan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali keterlibatannya. Google mengklaim bahwa Project Nimbus hanya mencakup beban kerja pemerintah yang tidak sensitif.
Baca Juga:
Boston Dynamics Pamer Robot Humanoid Atlas Baru Bertenaga Listrik