Technologue.id, Jakarta - Platform social commerce yang berbasis di Indonesia, Grupin, hari ini mengumumkan pendanaan sebesar US$3 juta, atau setara dengan Rp 42 miliar yang dipimpin oleh Surge dari Sequoia India, sebuah program percepatan untuk startup di Asia Tenggara dan India. Pendanaan tersebut juga mendapatkan dukungan dari Skystar Capital dan East Ventures.
Grupin adalah platform social commerce yang berbasis di Indonesia yang menawarkan pengalaman belanja interaktif berbasis komunitas kepada konsumen untuk secara bersama- sama mendapatkan harga terbaik melalui pembelian secara kolektif.
E-commerce di Indonesia berkembang pesat, menyumbang 20% dari penjualan ritel pada tahun 2020, naik dari hanya 6% pada tahun 2019, dan diperkirakan akan mencapai $60 miliar atau setara dengan 840 triliun Rupiah pada tahun 2025. Namun, konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi ketika melakukan pembelian secara individual dibandingkan apabila mereka melakukan pembelian secara kolektif. Pembelian secara kolektif ini juga menguntungkan bagi produsen, UMKM, dan petani, untuk dapat menjual dan mengirimkan hasil produksi mereka dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang singkat, sehingga biaya operasional dan pemborosan persediaan dapat dikurangi secara signifikan.
Melalui Grupin, sekelompok orang dapat menggabungkan pembelian mereka untuk mendapatkan harga yang sangat kompetitif. Konsumen juga mendapatkan akses ke berbagai penawaran yang selalu disesuaikan berdasarkan lokasi, perilaku penelusuran, preferensi pembelian, dan daya beli mereka. Grupin secara proaktif memberikan penawaran baru kepada konsumen, memperkenalkan brand-brand baru, memproduksi dan bahkan produk buatan lokal yang mungkin tidak mereka ketahui atau tidak mereka pikirkan, menciptakan pengalaman belanja yang berbeda dari situs e-commerce berbasis pencarian. Selain itu, pelanggan dapat berbagi penawaran dan produk terbaik dengan teman dan keluarga mereka di dalam aplikasi itu sendiri, memberikan pengalaman berbelanja yang unik yang memiliki nuansa aspek sosial yang berbeda dari apa ditawarkan oleh beberapa platform e-commerce lainnya.
Hingga saat ini, Grupin telah berhasil menjual ratusan SKU mulai dari makanan kemasan, produk segar, produk bayi, peralatan dapur, hingga elektronik; membuktikan bahwa model bisnis ini memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk menjual banyak kategori produk yang berbeda.
"Dengan menjamurnya e-commerce, terutama sejak awal pandemi COVID-19, konsumen menginginkan pengalaman berbelanja yang berbeda, namun juga memiliki aspek yang mereka temukan secara offline, yaitu pengalaman yang bukan hanya memberikan produk dengan harga kompetitif, namun juga memiliki interaksi sosial. Di Grupin, kami menawarkan pengalaman belanja tersebut, yang sangat menarik bagi pelanggan di Indonesia, karena memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai gotong royong, yaitu bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kami tidak hanya memberikan nilai yang lebih besar kepada pelanggan untuk uang mereka, tetapi juga memungkinkan produsen, UMKM, dan juga petani untuk menjangkau konsumen baru. Dengan pendanaan ini, kami berencana untuk memperkuat tim kami dan memperluas jaringan kerja sama dengan produsen baik di dalam maupun di luar Indonesia." ujar Kevin Sandjaja, co-founder Grupin.
Grupin merupakan bagian dari kohort keenam dari Surge, yang terdiri dari 20 perusahaan yang membangun solusi lebih baru dan lebih pintar untuk membantu para konsumen dan bisnis beradaptasi dengan dunia yang berubah.
Grupin didirikan di Indonesia oleh Kevin Sandjaja dan Ricky Christie pada bulan Januari 2021. Kevin pernah menjabat sebagai CEO dari Pegipegi, dan telah juga mengemban berbagai peran di Traveloka, P&G dan Philip Morris International. Ricky, seorang lulusan ilmu komputer dengan pengalaman 8 tahun membangun sistem berskala besar, adalah seorang karyawan awal di Traveloka, dimana ia memimpin tim-tim teknis yang mengatur praktik terbaik di perusahaan.