Selain itu, memasuki 2024, Hypernet Technologies berencana menghadirkan layanan managed services di daerah, termasuk Medan di Pulau Sumatera, NTT dan Lombok di Bali, Manado di Pulau Sulawesi, serta Banjarmasin di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, ekosistem regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan konsumen dan keamanan nasional merupakan salah satu pilar transformasi yang perlu dijalankan.
Di sini, sektor swasta dapat turut memainkan peran kritikal lewat penerapan arsitektur keamanan siber yang mutakhir.
“Mengingat keamanan siber masih menjadi salah satu kendala bagi pelaku usaha di Indonesia, Hypernet Technologies pun memberikan dukungannya kepada agenda transformasi digital nasional dengan menjadikan keamanan siber sebagai komitmen besar kami pada 2024,” jelas Chief Technology Officer Hypernet Technologies, Sudino Oei.
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Celios menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia antara lain didukung penetrasi internet dan adopsi digital yang cukup meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Meski demikian, kesenjangan infrastruktur, SDM yang belum optimal, hingga keamanan siber menjadi sejumlah tantangan utama yang menghambat adopsi teknologi oleh pelaku usaha dari berbagai industri maupun skala bisnis,” ujarnya.
Baca Juga:
Ini Cara Pemerintah Kembangkan Potensi Digitalisasi Daerah
Beberapa elemen keamanan siber yang masih harus ditingkatkan, meliputi proteksi pada layanan-layanan digital yang banyak dinikmati masyarakat serta kontribusi terhadap ekosistem keamanan global.
“Pelaku usaha yang terkendala anggaran maupun SDM dapat memilih untuk bermitra dengan penyedia layanan terkelola yang dapat menawarkan sumber daya teknologi dan keamanan siber untuk melangsungkan transformasi digitalnya,” tutup Nailul.