"Kendala pasokan yang membebani pasar sejak tahun lalu telah berkurang. Industri telah berubah menjadi pasar yang dibatasi oleh permintaan. Persediaan saluran tinggi, permintaan rendah, dan tidak ada tanda-tanda pemulihan segera, yang membuat OEM panik dan memangkas pesanan untuk tahun 2022," kata Nabila Popal, Direktur Riset IDC's Worldwide Mobile and Consumer Device Tracker, dikutip Giz China.
Lebih lanjut dikatakan, peristiwa selama 12 bulan terakhir telah mengurangi perkiraan pasar IDC untuk kuartal kedua tahun 2021 sebesar 150 juta unit. Harga rata-rata (ASP) naik 10% tahun ke tahun di kuartal kedua dan kemungkinan akan tumbuh 6,3% untuk setahun penuh, meskipun volume menurun.
Baca juga:
POCO C40 Dirilis 5 September, Ini Ramalan Harga dan Spesifikasinya
"Smartphone kelas atas (USD800+) telah terbukti tangguh di tengah gejolak ekonomi. Mereka berhasil meningkatkan pangsa pasar smartphone secara keseluruhan sebesar 4 poin persentase menjadi 16% dan terus tumbuh. Itu termasuk perangkat yang dapat dilipat, segmen dengan pertumbuhan tercepat saat ini, dengan pengiriman perangkat yang dapat dilipat diperkirakan akan tumbuh 70% dari tahun ke tahun menjadi 13,5 juta unit pada tahun 2022," tutur Popal.
IDC menyatakan, perbedaannya mungkin relatif besar dalam hal wilayah. Mereka percaya pasar Amerika Utara akan lebih sedikit terpengaruh, sedangkan pasar China, Eropa Tengah dan Timur dan wilayah lainnya akan lebih terpengaruh.