Steven Scheurmann, Regional Vice President ASEAN Palo Alto Network mengungkap bahwa pelaku kejahatan siber memakai teknologi AI maupun machine learning untuk menyasar target, berusaha menyerang cloud, apps dan infrastruktur.
"Lockbit jadi grup cybercrime paling aktif," kata Steven dalam pemarapan virtual, Rabu (8/5/2024), yang juga menjelaskan bahwa penyerang berfokus pada impact yang paling besar dari sisi ekonomi dan bisnis.
Ia mengingatkan bahwa serangan siber, dilihat dari kecepatannya, scale dan sophistication atau kecanggihan metode yang dipakai attacker menjadi tantangan besar. Hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, customer, begitu juga setiap bank hingga organisasi di era digitalisasi saat ini.
Adi Rusli Country Manager Indonesia Palo Alto Network mengungkap bagaimana seharusnya pemerintah atau organisasi merespons temuan ini, antara lain mengimplementasikan strategi pertahanan dengan menciptakan kontrol keamanan berlapis hingga memanfaatkan kekuatan AI dan otomatisasi untuk memodernisasi operasi keamanan.
Ia pun memperkenalkan solusi keamanan siber mulai dari Network Security, Cloud Security, Security Operations hingga Threat Intel, Incident Response and Advisory Services.
"Kita launching, terkait cyber security di age of AI, kapabilitas, prevent dan response advisory," kata Adi. Ia pun menyebut solusi Precision AI, kombinasi machine learning dan deep learning untuk mendorong keamanan yang diperkuat AI serta melindungi jaringan serta infrastruktur.