Tidak hanya mempertemukan para Muslim yang tengah mencari jodoh, Muzz juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan amal. Bekerja sama dengan para pengguna, Muzz telah mengumpulkan lebih dari USD1,2 juta (Rp18,4 miliar) untuk berbagai proyek seperti membantu perempuan di Niger dan Sudan, membuka sekolah di Pakistan, membantu korban gempa di Turki, klinik bergerak di Palestina dan klinik kesehatan di Yaman.
Di Indonesia, Muzz tercatat telah memiliki sekitar lebih dari 500 ribu pengguna. Sejumlah pasangan yang menikah berkat bertemu di Muzz telah ditampilkan di medium foto dan video di media sosial Muzz di Instagram, Tiktok,
X dan YouTube.
Pasangan-pasangan tersebut tidak hanya antara orang Indonesia dengan orang luar, tetapi juga sesama orang Indonesia.
Muzz telah menjalankan berbagai aktivitas di Indonesia bersama dengan
para influencers/KOL, media OOH (Out of Home) dan yang terbaru, bersama dengan Muzz Malaysia.
Mereka menjalankan kampanye #MerdekaDari untuk mengangkat cerita para lajang di kedua negara yang mendapatkan stigma tertentu dari masyarakat karena status mereka yang masih lajang di usia 30+ tahun, mereka yang bercerai atau orang tua tunggal serta yang mualaf.
Shahzad Younas adalah pendiri sekaligus CEO Muzz sejak tahun 2011. Shahzad
berhenti dari pekerjaannya sebagai VP bagian Perdagangan Portofolio Ekuitas
di bank investasi Morgan Stanley selama 9 tahun untuk sepenuhnya fokus
membantu Muslim di seluruh dunia menemukan pasangan mereka yang
sempurna melalui Muzz.
Shahzad datang dari keluarga imigran Pakistan di Manchester, Inggris. Ia lulus dari jurusan Computer Science di University of Manchester tahun 2005.
Setelah Muzz meluncurkan aplikasi, pada tahun 2015 Shahzad melakukan
marketing secara gerilya, yakni dengan membagi-bagikan kartu untuk mengunduh Muzz di berbagai masjid di Inggris usai salat Jumat.
Ia juga rutin menghadiri berbagai event yang diselenggarakan umat Muslim dan
menyelipkan kartu-kartu promosi tersebut di kaca mobil para pengunjung.