Para peneliti menggunakan eksperimen tekanan tinggi dan suhu yang dikombinasikan dengan pemodelan termodinamika untuk menciptakan kembali kondisi interior Merkurius. Mereka mencapai tingkat tekanan hingga 7 Giga Pascal, memungkinkan mereka mempelajari fase keseimbangan mineral Merkurius.
Mereka menyimpulkan bahwa keberadaan belerang di inti besi Merkurius mempengaruhi proses kristalisasi lautan magma. Belerang menurunkan suhu likuidus, memfasilitasi pembentukan lapisan berlian di batas inti-mantel. Ia juga membentuk lapisan besi sulfida, yang mempengaruhi kandungan karbon selama diferensiasi planet.
Konduktivitas termal yang tinggi pada lapisan berlian berdampak pada dinamika termal dan pembentukan medan magnet Merkurius. Lapisan berlian membantu mentransfer panas dari inti ke mantel, mempengaruhi gradien suhu dan konveksi di inti luar yang cair dan mempengaruhi medan magnet.
Temuan ini juga memiliki implikasi untuk memahami sistem eksoplanet lain yang kaya karbon dan planet terestrial dengan ukuran dan komposisi serupa dengan Merkurius. Proses yang diamati di Merkurius mungkin juga terjadi di planet lain, sehingga berpotensi meninggalkan ciri serupa.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa lapisan berlian serupa mungkin ada di planet lain.