Rudal tersebut menggunakan sistem pernapasan udara dengan sebagian ditenagai oleh oksigen yang melewati rudal dan bercampur bahan bakar.
"Demonstrasi DARPA selalu tentang pembelajaran, baik itu untuk kepentingan kelayakan atau kepraktisan, dan kali ini kami tentu mendapat informasi baru yang akan semakin meningkatkan kinerja," kata Manajer Proyek Andrew "Tippy" Knoedler dalam siaran pers yang dilansir The Sun, Selasa (2/8/2022).
Anggaran Departemen Pertahanan Amerika Serikat 2023 mengalokasikan hampir USD5 miliar untuk penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi proyek rudal hipersonik.
Baca juga:
Penampakan Detik-detik Kapal Perang Moskva Tenggelam Dirudal Ukraina
Eksoskeleton 'Prajurit Super'
Exoskeletons adalah konsep yang ramah fiksi ilmiah, tapi Amerika Serikat sedang berupaya mewujudkannya. Pasukan tempur biasanya dibekali peralatan pelindung seberat 27 pon. Bahkan sering membawa 90-140 pon perlengkapan.
Akibatnya, tentara menjadi lelah dan militer memperhitungkan pengorbanan dalam mobilitas dan perlindungan.
Pada 2018, produsen teknologi pertahanan Lockheed Martin diganjar kontrak hampir USD7 juta untuk mengembangkan kerangka luar demi mengimbangi tenaga para prajurit.