"Dari berbagai aksi kejahatan siber lainnya, ransomware dianggap memiliki keuntungan finansial yang paling besar terutama jika korbannya merupakan sebuah perusahaan besar atau bahkan lembaga pemerintahan sehingga nilai tebusan yang mereka minta pun tidak kecil," jelasnya.
Selain itu, adanya layanan Ransomware-as-a-Service (Raas) juga semakin memperbanyak jumlah serangan ransomware di dunia. Dengan menyewa ransomware dari berbagai geng ransomware, kita akan dapat melakukan serangan ransomware tanpa kemampuan teknis sekalipun sehingga metode ini juga bahkan sering dilakukan oleh orang dalam yang memiliki akses ke sistem.
"Mengingat keuntungan yang didapat dari menyewa RaaS ini cukup besar yaitu 70% untuk penyewa dan 30% untuk pemilik ransomware," katanya.