Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mandek, Progress 5G di Indonesia Masih Terganjal Sejumlah Kendala
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sudah hampir empat tahun lamanya, jaringan seluler generasi kelima atau biasa disingkat 5G beroperasi secara komersial di seluruh Indonesia.

Operator-operator besar di Indonesia sudah menyediakan layanan 5G diantaranya Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Namun tidak seperti hype di awal, saat ini progress pengembangan 5G terbilang mandek. Tidak dipungkiri, ada beberapa tantangan yang harus mereka hadapi dalam penyelenggaraan jaringan seluler terbaru.

Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) menjelaskan bahwa diantara tantangan besar penetrasi 5G adalah 5G demand gap.

Baca Juga:
Ini Dampak Positif dan Negatif Merger Operator Seluler

Banyak operator menilai pengguna belum merasa perlu untuk transisi ke 5G, karena demand-nya belum muncul.

“Ini tantangan bagi operator dan technology provider, untuk meng-create demand. Karena peralihan generasi, biasanya lebih bersifat technology push daripada market pull. Artinya memang demand itu harus di-create, bukan ditunggu,” ujar Sigit kepada redaksi Technologue.id.

Berikutnya adalah tantangan penggunaan 5G (use cases), dimana meskipun 5G menjanjikan use-cases yang sangat beragam, lintas sektor dan industri, jauh lebih luas daripada use case generasi sebelumnya. Namun, realisasinya terwujudnya secara bertahap, sejalan dengan perkembangan standar 5G sendiri.

Baca Juga:
Teknologi 6G Akhirnya Diuji Coba, Kecepatannya 20 Kali Lipat dari 5G

Salah satu tantangan sangat penting lainnya adalah ketersediaan spektrum secara lengkap dan keterjangkauan biaya spektrum. 5G memiliki berbagai jenis spektrum, low-band (untuk penetrasi coverage), mid-band (untuk data kecepatan data tinggi, dan ini band utama untuk 5G), serta high-band (untuk kecepatan data sangat tinggi, tapi sifatnya di spot-spot tertentu saja).

Di Indonesia, meskipun sudah mulai menggelar 5G sejak 2021, namun realitanya, frekuensi yang khusus untuk 5G belum tersedia.

“Baru terjadwal di lowband 700 MHz, itupun cukup terbatas. Sementara Mid-band belum jelas jadwalnya,” kata Sigit.

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol