Technologue.id, Jakarta – Mitra Uber mungkin saja bakal meradang dengan keputusan baru perusahaan ridesharing tersebut. Pasalnya, di samping kompetisi yang kian ketat antarperusahaan transportasi online lain, Uber memutuskan untuk lebih mengakomodasi persewaan sepeda ketimbang menggiatkan lagi bisnis intinya. Dara Khosrowshahi, CEO Uber, menyatakan bahwa pihaknya akan fokus ke layanan peminjaman sepeda listrik dan skuter ketimbang mobil untuk perjalanan jarak dekat atau dalam kota. Menurut suksesor Travis Kalanick itu, perjalanan menggunakan sepeda lebih efisien di jam-jam macet dan kala yang perlu bermobilisasi hanya seseorang saja.
Baca juga:
Sudah Ganti CEO, Uber Belum Bisa Raup Untung
Mengutip BusinessInsider.com (27/08/2018), ada juga alasan lain yang melatarbelakangi langkah ini. Pertama, Uber ingin memberdayakan startup penyewaan sepeda di Amerika Serikat yang telah mereka akuisisi April lalu, Jump. Jump pun kabarnya disiapkan untuk ekspansi global.
Selain itu, startup serupa sedang ramai-ramainya mendapat sokongan dana dari venture capital. Selain Jump, di AS juga ada Bird, Spin, dan Lime. Hal ini ditangkap sebagai tren di dunia startup dalam beberapa waktu mendatang.Baca juga:
Di Bisnis Kurir, JNE Anggap Go-Jek Saingan?
Yang juga tak kalah penting sekaligus mungkin bisa meredam kegundahan para mitranya, Uber berencana untuk menggaet profit. Pertama, untuk jangka pendek karena mereka akan IPO tahun depan. Akan tetapi ke depannya, Khosrowshahi menjanjikan driver Uber bisa mengantongi lebih banyak uang. Sebab, mereka bisa fokus mengantarkan penumpang dengan jarak yang lebih jauh dan praktis mendapatkan lebih banyak pemasukan.Baca juga:
"Saat saya mengobrol dengan para mitra kami, kesan mereka adalah, 'Kenapa Anda membawa sepeda untuk berkompetisi dengan kami?'," jelas Khosrowshahi. "Setelah kami berdiskusi, impresi mereka berubah menjadi, 'Oh, saya bisa mendapatkan banyak uang dengan trip lebih jauh? Saya sepakat dengan Anda."