Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Lewat Startup "Bus Mini" Ini, Mercedes-Benz Tantang Uber
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Bisnis transportasi online ternyata masih dipandang menjanjikan, walau nyatanya pionir industri ini, Uber, sudah menyerah di Asia Tenggara. Buktinya di Eropa, telah muncul startup ridesharing baru yang punya keunikan tersendiri. Namanya ViaVan. ViaVan adalah perusahaan joint-venture antara Mercedes-Benz Vans dan platform ridesharing, Via. Awal April ini, pemberi layanan transit bersama on-demand ini mengampiri London, setelah sebelumnya hadir di Amsterdam dan Berlin.

Baca juga:

Sony Siapkan Layanan Taksi Online Sendiri

Anda juga pasti sudah tak asing dengan cara kerja ViaVan, kendati ada sedikit perbedaan. Penumpang tinggal menentukan lokasi penjemputan dan tujuan dari peta dalam aplikasinya. Yang sedikit membedakan dengan Uber, Grab, atau Go-Jek, ViaVan bakal mengarahkan calon penumpangnya ke titik atau sudut terdekat yang mereka namai dengan "virtual bus stop", bukan langsung menjemput penumpang di lokasi mereka meng-order tumpangan. Gunanya adalah untuk memudahkan driver dalam menjemput penumpang. [caption id="attachment_31215" align="alignnone" width="673"]Lewat Startup "Bus Mini" Ini, Mercedes-Benz Tantang Uber Ilustrasi aplikasi ViaVan (source: Google Play Store / Via Transportation Inc.)[/caption] Dalam sekali trip, mitra ViaVan dapat mengangkut jumlah penumpang yang lebih banyak daripada taksi biasa maupun transportasi online lainnya. Maka dari itu, mereka menamai layanannya bukan sebagai taksi online, melainkan layanan transit on-demand.

Baca juga:

Hemat Naik Transportasi Online Plus Dapat Cashback? Shopback yang Bisa!

Lantas, apa layanan yang dijanjikan "Uber-nya Eropa" ini? Startup yang didirikan tahun 2017 tetapi baru di-launching tahun 2018 ini mengklaim punya tarif yang lebih rendah, mitra pengemudinya lebih bisa melayani konsumen, dan kendaraannya lebih nyaman. Startup "bus mini" ini juga berkomitmen untuk mengembangkan teknologi transportasi masa depan, dari sensor sampai mobil otonom.

Baca juga:

Bisnis Uber di Asia Tenggara Lenyap, Gimana Nasib Aplikasi Mereka?

Chris Snyder, CEO ViaVan, turut menambahkan pada redaksi (05/04/2018), "ViaVan adalah perusahaan yang berbeda: kami memiliki tanggung jawab sosial dalam DNA kami. Misi kami adalah untuk memberdayakan sistem transit massal yang benar-benar dinamis, yang bisa mengurangi kemacetan di kota-kota kami, sambil menawarkan kesempatan kepada pengemudi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak."

SHARE:

Andalkan JOWI, Jangjo Fokus Pengelolaan Daur Ulang Sampah

Otorita IKN Bangun Ekosistem Startup, Pengamat IT: Harus Serius!