Technologue.id, Jakarta - Pendiri WikiLeaks Julian Assange telah bebas dari penjara pada 24 Juni, usai menjalani hukuman 5 tahun penjara Belmarsh di London. Ia bebas lantaran mengakui kesalahannya atas tuduhan konspirasi terkait pengungkapan informasi pertahanan nasional AS.

WikiLeaks mengungkap bahwa Assange meninggalkan penjara Belmarsh dengan keamanan tinggi pada 24 Juni dan telah terbang keluar Inggris setelah diberikan jaminan. WikiLeaks juga mencatat bahwa kesepakatan ini "belum diselesaikan secara formal", tetapi Assange untuk sementara setuju dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ) untuk mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi.

“Setelah lebih dari lima tahun di sel berukuran 2x3 meter, terisolasi 23 jam sehari, dia akan segera bertemu kembali dengan istrinya Stella Assange, dan anak-anak mereka, yang hanya mengenal ayah mereka dari balik jeruji besi,” tulis Wikileaks di akun X.

Baca Juga:
Kena Ransomware, Pakar IT: Pemerintah Harus Evaluasi PDN

"WikiLeaks menerbitkan kisah-kisah inovatif mengenai korupsi pemerintah dan pelanggaran hak asasi manusia, meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa atas tindakan mereka. Sebagai pemimpin redaksi, Julian membayar mahal prinsip-prinsip ini dan hak masyarakat untuk mengetahuinya," jelasnya.

Meskipun telah bebas dan keluar dari Inggris, ia dijadwalkan hadir di pengadilan wilayah AS pada Rabu (26/6). Assange kabarnya akan dijatuhi hukuman 62 bulan penjara, dikurangi lima tahun penjara yang telah dilaluinya di Inggris. Setelah benar-benar bebas, Assange dapat kembali ke negara asalnya, Australia.