Misi berawak ini menghadapi beberapa rintangan dalam perjalanan menuju landasan peluncuran. Misalnya, para insinyur menemukan masalah dengan sistem parasut Starliner dan kabelnya, yang sebagian besar ternyata terbungkus selotip yang mudah terbakar.
Starliner juga mengalami masalah selama CFT, termasuk kebocoran helium kecil dan beberapa pendorong yang tidak berfungsi dengan baik. Namun masalah-masalah ini kecil, kata anggota tim misi, dan sejauh ini masalah-masalah tersebut telah ditangani dengan baik.
Jika semuanya berjalan baik di CFT, Starliner akan disertifikasi untuk menerbangkan misi astronot enam bulan ke dan dari ISS untuk NASA. SpaceX sudah melakukan ini dengan kapsul Dragon.
Sekadar informasi, perusahaan milik Elon Musk itu sedang melakukan penerbangan berawak jangka panjang kedelapan ke ISS, yang dikenal sebagai Crew-8.
Kedua perusahaan tersebut memenangkan kontrak untuk menyediakan layanan penerbangan ini dari Program Kru Komersial NASA pada 2014. Boeing mendapat USD4,2 miliar dan SpaceX mendapat USD2,6 miliar.