Technologue.id, Jakarta - Perempuan memiliki potensi dan berperan sangat besar dalam pembangunan nasional khususnya di bidang ekonomi. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), 99% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Sebagai pionir marketplace lending, Investree telah melakukan beberapa inisiatif untuk membantu UKM yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan untuk berkembang dan mendorong pemulihan perekonomian Indonesia. Dalam hal ini, Investree menyalurkan pembiayaan kepada merek-merek fashion yang terdaftar sebagai klien wīf, perusahaan penyuplai kain dan produksi baju yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan.
wīf merupakan platform supply chain untuk semua merek fashion atau mode. Mereka memberikan kemudahan untuk mendapatkan bahan dari pemasok langsung baik online maupun offline melalui situs web mereka. Sebagai salah satu rekanan Investree yang kepemilikan usahanya didominasi oleh perempuan, wīf berhasil berkembang meskipun di saat pandemi. Selain itu mereka juga membantu pengusaha perempuan lainnya untuk tetap berkarya dan memulai usaha sendiri. Kerja sama antara Investree dan wīf telah terjalin selama 6 (enam) bulan.
Co-Founder & CEO wīf, Sara Sofyan, mengatakan, "Di saat seperti ini, tentu yang terpikir oleh kami adalah bagaimana kami dapat menjaga bisnis agar tetap berjalan. Namun tak hanya itu, di saat yang sama, kami tidak ingin wīf sebagai entitas bisnis hanya bertahan tapi juga berkembang. Kami tetap ingin membagikan nilai lebih bagi konsumen dan rekan bisnis kami di kala krisis. Itulah mengapa akhirnya wīf bekerja sama dengan Investree untuk memperkuat sisi permodalan para klien sebagai salah satu pemangku kepentingan. Dari situ, kami ingin bersama-sama berkarya dan berkontribusi untuk mendorong pemulihan perekonomian Indonesia."
Sara menambahkan, ada keuntungan tersendiri saat akhirnya tergabung dalam ekosistem Investree. Melalui Investree, wīf mendapatkan kesempatan untuk terhubung dengan rekanan lain dari industri yang sama. Banyak dari mereka merupakan UKM yang turut dipimpin oleh wanita. Karena itu, terbukalah peluang bagi wīf untuk membangun kolaborasi serta memastikan operasional wīf tetap tumbuh selama masa pandemi. "Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Investree tidak hanya dari segi finansial tapi juga ekosistem. (Dukungan) yang diberikan amat besar sehingga kami bisa mengembangkan relasi, koneksi, dan bisnis. wīf percaya bahwa kemitraan dengan Investree ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kontribusi perusahaan dipimpin atau milik perempuan terhadap pemulihan ekonomi Indonesia," ujar Sara mantap.
Sedangkan Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengungkapkan, "Kami memperluas akses modal kerja ini sebagai salah satu wujud percepatan pemulihan di masa pandemi bagi bisnis UKM. Dan setelah kolaborasi Investree dengan wīf ini berjalan beberapa waktu, ada hal lain yang kami sadari. Ternyata dampak kontribusi Investree tidak hanya terbatas dalam aspek permodalan atau pembiayaan, namun lebih luas lagi: menjadi apresiasi dan pembuktian tersendiri bagi UKM perempuan bahwa ternyata mereka juga mampu berdaya dan menyumbangkan "sesuatu" yang berharga. Yang membanggakan, wīf sebagai salah satu rekanan kami dapat membuktikan bahwa perempuan pemilik/pemimpin bisnis bisa turut ambil andil dan menjadi sukses terutama di tengah situasi sulit akibat Covid-19."
Sekilas tentang kerja sama Investree dan wīf, Investree mendukung fitur "Pay Later" milik wīf yang memungkinkan para klien melakukan pembayaran secara mudah melalui skema cicilan dalam memperoleh pasokan kain. Hal ini dapat menjadi solusi cash flow setiap bisnis untuk mendapatkan pembayaran tempo sampai dengan 6 (enam) bulan atau lebih. Prosesnya pun akan semakin lebih mudah jika klien/brand aktif dalam aktivitas penjualan online dan/atau bekerja sama dengan saluran pembayaran di antaranya Midtrans, Xendit, Tokopedia, dan Clodeo. Selain proses gampang, klien wīf juga akan mendapatkan manfaat lainnya yaitu tingkat bunga yang kompetitif.
Berkaca dari para klien wīf, UKM yang dipimpin oleh wanita kebanyakan berada di industri fashion dan kuliner di mana 51% pekerjanya adalah perempuan. Kedua industri tersebut merupakan industri yang berkembang cepat dalam kelompok ekonomi kreatif Indonesia dan biasanya bertindak sebagai pusat pertumbuhan bagi ekonomi lokal. Akibatnya, industri fashion dan kuliner memiliki dampak yang sangat besar terhadap pengentasan.
"Kami berharap wīf dapat menginspirasi bisnis binaan perempuan lainnya untuk tetap gigih, bertumbuh, dan menjadi tangguh meski dalam situasi sulit seperti sekarang. Kami juga berharap melalui ekosistem kami, lebih banyak rekanan yang dapat terhubung satu sama lain, membuat peluang, meningkatkan literasi keuangan, dan membantu pemulihan ekonomi Indonesia secara keseluruhan," tutup Adrian.