Dengan IoT, berbagai infrastruktur di IKN juga dapat dilengkapi dengan sensor IoT guna memantau kondisi dan kinerja secara real-time. Ini termasuk pemantauan kualitas udara, air, dan kondisi jalan.
Rumah-rumah di IKN juga dapat didukung dengan teknologi IoT untuk mengelola energi terbarukan, keamanan, dan kenyamanan penghuni. Misalnya, sistem pencahayaan serta pendingin udara yang otomatis menyesuaikan dengan kebutuhan.
Masyarakat juga dapat mengakses sistem pelaporan via aplikasi seluler yang memungkinkan warga melapor jika terdapat gangguan atau kerusakan infrastruktur dengan cepat.
Terkait kendaraan listrik, penggunaannya dimulai dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan akan diperluas secara bertahap ke seluruh wilayah IKN. IKN akan memakai bus listrik dan kereta otonom tanpa rel (Autonomous-rail Rapid Transit, ART) untuk transportasi massal.
Penggunaan kendaraan listrik di IKN bertujuan untuk mencapai target nol emisi pada 2045.