Technologue.id, Jakarta - Technologue Award digelar yang ketiga kalinya pada 26 Agustus 2024 di Warunk WOW KWB Jakarta Selatan. Event penghargaan untuk perusahaan teknologi dan telekomunikasi ini menghadirkan sesi diskusi, GeekTalk dengan tema Tol Langit Menjembatani Indonesia: Masa Depan Indonesia Berdaulat di Era Digital”.
"Tol Langit" menjadi topik pembahasan yang menarik. Istilah yang muncul sejak Rudiantara menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada 2019 mengacu pada proyek Palapa Ring untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan merata di seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan serat optik serta satelit.
Tidak dipungkiri, teknologi terus berkembang, membuat pelaku industri harus mengantisipasi perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi, termasuk hadirnya Starlink. Menurut Teguh Prasetya, CEO PT. Alita Praya Mitra, hadirnya Starlink memperkenalkan dinamika baru di industri telekomunikasi Indonesia.
Baca Juga:
GeekTalk Ungkap Starlink hingga Aplikasi Digital Tingkatkan Layanan Kesehatan
"Kehadiran Starlink memperkenalkan dinamika baru. Nah kalau enggak ada teknologi baru, enggak ada dinamika baru, enggak ada pro kontra. Dengan ini dinamika menjadi hidup," kata Teguh mengawali presentasinya.
Selain munculnya Starlink, inklusivitas digital juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dunia telekomunikasi Indonesia. Inklusivitas digital, terutama di daerah terpencil menjadi tantangan besar, termasuk mengatasi biaya tinggi pembangunan jaringan dan kesenjangan akses teknologi antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
"Desa belum connect (internet), termasuk puskesmas. (Internet) kita belum menyentuh rakyat miskin. Rakyat miskin 9,5 persen dihitung 25,4 juta jiwa masyarakat indonesia yang benar-benar miskin, yang rawan miskin 20 persen," kata Teguh.