Technologue.id, Jakarta - Pada 2020, Fukagu superkomputer yang dikembangkan oleh RIKEN dan Fujitsu Ltd., telah menduduki puncak indeks benchmarking superkomputer. Kini, posisi mesin Jepang tersebut digeser oleh Frontier.
Frontier merupakan superkomputer yang dibangun menggunakan arsitektur Hewlett Packard Enterprise (HPE) dan dilengkapi prosesor Advanced Micro Devices (AMD). Menurut daftar 500 Superkomputer paling kuat di dunia, Frontier telah mengungguli Fugaku untuk menjadi superkomputer tercepat di dunia.
Superkomputer, yang dibuat untuk Laboratorium Nasional Oak Ridge (ORNL) Departemen Energi AS, telah mencapai skor benchmark Linmark sebesar 1,1 exaflops, menjadikannya superkomputer pertama di dunia yang menembus batas kecepatan exascale.
Baca juga:
Microsoft Ungkap Jutaan Ponsel Android Mudah Diretas
Fugaku, yang dipasang di RIKEN Center for Computational Science di Kobe, Jepang, memiliki skor benchmark Linmark sebesar 442 petaflops (1 exaflop setara dengan 1.000 petaflops).
Dilansir The Hindu, Kamis (2/6/2022), dalam sebuah pernyataan, Justin Hotard , EVP dan GM, HPC & AI, di HPE, mengatakan, “Frontier adalah sistem pertama dari jenisnya yang dibayangkan oleh para teknolog, ilmuwan, dan peneliti untuk melepaskan tingkat kemampuan baru untuk menghadirkan sains terbuka, AI (kecerdasan buatan), dan terobosan lainnya, yang akan bermanfaat bagi umat manusia.”
Superkomputer dapat membantu dengan pemodelan dan simulasi penelitian ilmiah yang kompleks di seluruh ilmu biologi, fisik dan kimia. Ini dapat digunakan untuk mengembangkan model AI yang 4,5X lebih cepat dan 8X lebih besar, memungkinkan untuk melatih lebih banyak data yang dapat meningkatkan prediktabilitas dan mempercepat waktu penemuan, menurut HPE.