"Kami ingin mengevaluasi apakah rantai pasokan kendaraan listrik di Tiongkok didukung oleh subsidi dan apakah subsidi ini telah menyebabkan kerugian ekonomi bagi produsen kendaraan listrik di Eropa," kata Ursula.
Jika dugaan tersebut benar secara hukum, bea masuk anti-subsidi sementara dapat dikenakan dalam waktu sembilan bulan dan tindakan definitif akan diterapkan dalam waktu empat bulan.
Tidak mengherankan jika Tiongkok menyuarakan keberatannya, dan menuduh bahwa penyelidikan tersebut tidak memiliki cukup bukti dan melanggar aturan WTO.
Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOC) tidak berbasa-basi, menyebut langkah ini sebagai perilaku proteksionis terang-terangan yang dapat mengganggu dan mendistorsi industri otomotif global.
Stella Li, wakil presiden eksekutif BYD, menyatakan bahwa perusahaan akan terus berupaya mencapai pertumbuhan yang kuat di Eropa, bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas UE untuk menghilangkan segala kekhawatiran mengenai praktik produksinya.
Menariknya, laporan awal dari tahun lalu menunjukkan bahwa Tesla termasuk di antara perusahaan yang berpotensi memperoleh manfaat dari subsidi Tiongkok.
Baca Juga:
Dapat Insentif PPN, Harga Wuling BinguoEV Turun Puluhan Juta
Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap praktik perdagangan internasional, maksud penyelidik UE yakni untuk melindungi industri kendaraan listrik dalam negeri.
Potensi dampaknya sangat signifikan, tidak hanya bagi produsen mobil Tiongkok tetapi juga bagi sektor otomotif yang lebih luas.