Technologue.id, Jakarta - Penggunaan teknologi memberikan kemudahan serta efisiensi karena mengandalkan kemampuan mesin atau robot yang dinilai lebih efektif ketimbang manusia. Semakin tingginya adopsi teknologi di berbagai bidang, memunculkan kekhawatiran akan masa depan pekerja manusia.
Tergesernya peran manusia sebagai pekerja digantikan oleh robot atau drone dirasakan petani di India. Hardeep Sharma (39 tahun) yang terbiasa membawa mesin bensin portabel 40 liter di punggungnya untuk menyemprotkan insektisida ke ladang tebu seluas 3 hektar di wilayah Haryana kini digantikan tugasnya oleh drone.
Banyak pemilik tanah yang beralih ke drone pertanian. “Mata pencaharian saya hampir berakhir sejak drone tiba di desa ini. Saya pada dasarnya hanya duduk-duduk saja dan tidak melakukan apa pun," kata Sharma, dikutip dari Slate.
Baca Juga:
Galaxy S24 Jadi Ponsel Samsung Pertama dengan Fitur Quick Share dan Ultra HDR
Sharma berasal dari Bihar, salah satu negara bagian termiskin di India. Dia mendapatkan penghidupan yang layak sebagai buruh tani migran sejak pindah ke negara bagian Haryana di utara 12 tahun lalu.
Sektor pertanian Haryana bergantung pada ratusan ribu buruh Bihari, dan di desa kecil Ghuskani, tempat tinggal Sharma, lebih dari 87 buruh migran bekerja di ladang, membersihkan kandang ternak, dan melakukan pekerjaan di pabrik.
Ada banyak prediksi yang menyebutkan drone akan menjadi masa depan pertanian. Mereka jauh lebih cepat dalam penyemprotan bahan kimia, mudah beradaptasi dengan berbagai tugas pertanian, dan dapat membantu konservasi air.
Teknologi ini dipuji karena efisiensi biayanya. Pada festival drone pada 2022, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa adalah mimpinya untuk melihat drone di setiap pertanian. Ini akan menjadi terobosan baru bagi industri pertanian, katanya. Di India, pertanian menyumbang sekitar seperlima PDB nasional.