"Kawasan Asia Tenggara siap menjadi wilayah dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia, didukung oleh digitalisasi oleh negara seperti Filipina, yang berada pada posisi teratas dalam pertumbuhan industri ritel e-commerce," kata Conrad Tallariti, Managing Director, APAC, DoubleVerify.
DoubleVerify juga mengungkap, pemasar di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memiliki sentimen positif terhadap pengukuran kualitas media, dengan 91% setuju bahwa hal tersebut penting untuk dilakukan untuk mendorong pemanfaatan saluran media yang sukses.
Survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar pemasar gagal mengevaluasi keputusan pembelian media digital, dengan hanya 17% di antara mereka yang mengevaluasi efektivitas berdasarkan indikator penting seperti brand suitability, viewability, fraud, serta intended geography.
Sebanyak 98% pemasar yang disurvei mengatakan mereka menggunakan alat pengukuran metrik attention untuk mengevaluasi pembelian media digital. Namun, pengukuran metrik tradisional saja tidaklah cukup.
Baca Juga:
X Bakal Pekerjakan 100 Moderator untuk Atasi Penyebaran Konten Negatif
DoubleVerify (DV) sebagai platform pengukuran efektivitas media yang memanfaatkan AI, mendorong hasil terbaik bagi para brand di dunia. Perusahaan memiliki solusi agar lebih banyak transaksi iklan yang efektif dan transparan.
Perusahaan juga mengklaim membuat ekosistem periklanan digital yang lebih kuat, lebih aman, dan lebih terjamin. Hal ini menjaga pertukaran nilai yang adil antara pembeli dan penjual di lanskap media digital.