Meskipun sebagian besar Muslim dewasa diwajibkan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai salah satu dari 5 Rukun Islam, Al Neyadi sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa dia mungkin tidak ikut serta karena alasan operasional.
“Kami sebenarnya diperbolehkan makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” kata Al Neyadi saat konferensi pers pra-penerbangan pada 25 Januari. Kekhawatirannya juga termasuk menghindari aktivitas “yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan awak kapal".
Sekadar informasi, astronot pertama yang menandai Ramadan di luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, yang diluncurkan menjelang akhir bulan suci pada 17 Juni 1985 selama misi pesawat ulang-alik STS-51G selama seminggu.