Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Berusia 10 Tahun, Google Chrome bak Internet Explorer 6
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Kendati sudah merilis mesin pencari sejak 15 September 1997, Google baru memulai langkah besar untuk kian menancapkan dominasinya di internet pada 2 September 2008. Ya, 10 tahun lalu, Google merilis Chrome, web browser pertamanya. Chrome menjalani debutnya sebagai aplikasi untuk Windows saja, sebelum merambah Linux dan macOS di tahun 2009. Chrome diapresiasi karena di saat yang sama, para pengguna internet serta developer mulai bosan hingga frustasi dengan pilihan yang ada, yakni Internet Explorer dan Firefox.

Baca juga:

OS Windows 95 Kini Jadi Aplikasi Mungil, Ayo Nostalgia!

Chrome menyeruak berkat keterbaruannya dibandingkan peramban lain, seperti sandboxing. Fitur ini meningkatkan kenyamanan Anda berselancar di dunia maya karena apabila ada tab yang crash, maka tab-tab Anda yang lain tak akan terpengaruh. Setelah 10 tahun berlalu, Google Chrome kini mendominasi dunia maya. Menurut NetMarketShare.com, Chrome menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar browser, baik di desktop maupun mobile.

Baca juga:

Produk Semakin Banyak, Firefox Ganti Logo

Google tampaknya sekarang tengah menyiapkan Chrome tak lagi sekadar browser, tetapi sebagai sebuah platform. Sejak 2011, Chrome menjadi "otak" dari sistem operasi ringan untuk laptop dan tablet bernama Chrome OS. Memang untuk saat ini, belum banyak Chromebooks yang digunakan oleh masyarakat, tetapi Chrome OS bisa menjadi solusi terbaik untuk Anda yang hampir tak terpisahkan dengan koneksi internet serta mendambakan laptop dengan kinerja ringan untuk penggunaan standar.

Baca juga:

Mozilla Bikin Browser Baru, Apa Hebatnya?

Walau begitu, Chrome bukannya tak lepas dari kritik. Karena terlalu mendominasi, kini web developer memosisikannya terlalu tinggi, terlihat dari anjuran akses website tertentu yang diklaim "works best with Chrome". Alhasil, tak sedikit yang menjulukinya sebagai reinkarnasi Internet Explorer 6 yang dulu juga melakukan hal yang sama. Singkatnya, Google masih harus perlu untuk meningkatkan kemampuan Chrome, terlebih jika ingin memosisikannya sebagai platform tunggal. Belum lagi mereka juga harus terus berupaya melawan kompetitor, baik dari pemain lama seperti Mozilla Firefox serta browser baru juga banyak bermunculan, sebut saja Microsoft Edge, UC Browser, dan Vivaldi.

SHARE:

Viral Supporter Jepang Bersihkan Sampah di GBK Usai Tanding dengan Timnas Indonesia

WhatsApp Akhirnya Punya Fitur Draft Pesan