Technologue.id, Jakarta - Bukalapak bekerjasama dengan tiga lembaga pendanaan peer to peer lending yaitu Amartha, Modalku dan PohonDana, Bukalapak menyiapkan program Modal Mitra. Modal Mitra merupakan program solusi pembiayaan untuk modal usaha yang diperuntukkan khusus bagi pemilik warung yang sudah bergabung sebagai Mitra Bukalapak guna mengembangkan usaha mereka. Sigit Suryawan, Associate Vice President of Financing Solution Bukalapak mengatakan bahwa “Modal Mitra ini dapat dimanfaatkan oleh para pemilik warung sebagai modal tambahan untuk membeli barang kebutuhan jualan warung sehingga jumlah dan variasi barang yang dijual semakin beragam. Hal ini akan menguntungkan bagi pemilik usaha warung yang memiliki keterbatasan modal untuk membeli barang secara tunai.”
Baca Juga: 13 Juta Data Pengguna Bukalapak Bocor dan Dijual
Dalam proses pengajuan Modal Mitra, Bukalapak mempermudah langkah yang harus dilakukan oleh para pemilik usaha warung. Mereka yang telah terverifikasi datanya ketika mendaftar sebagai Mitra Bukalapak dan aktif bertransaksi, dapat mengajukan pembiayaan di aplikasi Mitra Bukalapak dengan proses yang cepat. Jika pengajuan disetujui, maka dana akan masuk ke Saldo Mitra pemilik warung. Dengan demikian, arus kas bisnis warung tidak akan bercampur dengan dana pribadi dan akan terkelola lebih baik. Pembiayaan Modal Mitra yang ditawarkan kepada para pemilik warung saat ini mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta. Pemilik warung kemudian dapat memilih masa pengembalian atau tenor hingga 6 bulan dan dapat dicicil secara mingguan mulai dari Rp90 ribu Rupiah.Baca Juga: Bukalapak Buka Suara Soal Isu Akun Pengguna Dijual
Modal Mitra yang diberikan oleh Bukalapak ini dapat digunakan untuk berbelanja barang-barang grosir kebutuhan jualan warung dan produk virtual di aplikasi Mitra Bukalapak. “Bukalapak terus berupaya untuk menaik kelaskan para pelaku usaha kecil di Indonesia dengan dukungan teknologi. Kedepannya kami berharap dapat bekerjasama dengan banyak pihak yang mempunyai semangat yang sama dengan kami yaitu untuk mengarahkan pertumbuhan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik”, tutup Sigit.