Technologue.id, Jakarta – Dunia startup di Indonesia telah menarik perhatian banyak investor internasional dan perusahaan. Sebab, banyak peluang besar yang tersedia di pasar Indonesia. Indonesia menempati urutan keenam dalam daftar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak menurut website Startup Ranking. Data terbaru (Oktober 2018) menunjukkan, tercatat total startup Indonesia mencapai 1.923 startup, menempatkan Indonesia di urutan keenam di bawah Amerika Serikat (45.759 startup), India (5.710 startup), Inggris (4.812), Canada (2.397) dan Germany (1.942). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa perkembangan startup yang pesat itu juga mendorong perekonomian dan keuangan negara.
Baca juga:
Accelerator dari Silicon Valley Cari Startup Lokal Potensial
“Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penggiat startup dalam memprediksi pendapatan yang akan diperoleh secara akurat adalah dengan mengelola pengeluaran melalui efisiensi biaya. Salah satu contoh yang dapat diambil adalah penggunaan co-working space yang lebih efisien secara biaya dibandingkan menyewa satu ruangan kantor dalam suatu gedung perkantoran. Selain efisiensi biaya, menggunakan co-working space juga bermanfaat dalam membuka kesempatan bertemu dengan pebisnis lainnya demi memperluas jejaringan,” ujar Rudy Tandjung, Director PT Bank DBS Indonesia. Rudy menjelaskan, Bank DBS telah bekerja sama dengan berbagai startup di Asia dan memahami beberapa tantangan terbesar yang dihadapi startup dalam mengelola bisnis.Baca juga:
Gogoprint Kantongi Rp116 Miliar, Siap Ekspansi Regional
Di antara tantangan tersebut, adalah terkait prediksi yang akurat akan arah bisnis dan memastikan startup menemukan praktik terbaik dalam mengatasinya. Sedikit berbeda dengan dunia usaha pada umumnya, para penggiat startup seringkali lalai membuat prediksi yang akurat dan dapat diandalkan dalam mengelola pengeluaran agar keuntungan meningkat. “Produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia pun harus diperhatikan. Sebagai contoh, apabila suatu startup memiliki lima anggota tim maka peran akuntan tidak begitu diperlukan dan dapat mempertimbangkan menggunakan accounting software. Upaya yang dapat dipertimbangkan adalah bekerja sama dengan perusahaan atau institusi perbankan besar untuk keperluan finansial perusahaan," tambah Rudy.Baca juga:
Penggunaan digital banking untuk perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu, yang sepantasnya dicurahkan dalam membangun startup. Pemilihan mitra perbankan juga patut diperhatikan, tidak hanya mitra perbankan yang dapat memberikan manfaat transaksional, tetapi juga mampu memberikan akses dalam mengembangkan bisnis, memperluas jaringan, serta mampu memberikan insights terkait industri dan bisnis. Dalam hal ini, Bank DBS sendiri memiliki platform yang bisa mengakomodir kebutuhan tersebut, yang disebut DBS Business Class. DBS Business Class adalah platform yang membantu wirausahawan dalam mengembangkan bisnis dan jaringan, menerima tren pasar terbaru, dan mendapatkan akses eksklusif ke komunitas ahli bisnis Asia yang berpengetahuan luas. Wadah ini menjembatani kepentingan keuangan, karena menghadirkan pemodal venture, DBS SME specialist, dan rekan industri dari seluruh Asia.