Technologue.id, Jakarta - Pandemi virus Corona benar-benar membawa untung buat Zoom Video Communications Inc. Dalam laporan keuangan selama kuartal pertama tahun ini, pembesut aplikasi telekonferensi video itu mengungkapkan bahwa mereka menghasilkan pendapatan sebesar U$ 328,2 juta atau lebih dari Rp4 Triliun, atau naik 169% dibandingkan periode tahun lalu.
Melansir TechCrunch (3/6/2020), laba bersihnya melejit dari 0,2 juta pada kuartal I tahun fiskal 2020 menjadi US$ 27 juta pada kuartal I tahun fiskal 2021.
Baca Juga:
Zoom Akuisisi Keybase, Perkuat Keamanan dan Privasi Platform
Para analis, sebagaimana dilaporkan oleh Yahoo Finance, memperkirakan Zoom meraup pendapatan US$ 202,48 juta, dan laba per saham sebesar US$ 0,09.
Berkat pendapatan besar di periode ini, ambisi Zoom semakin membucah. Perusahaan yang didirikan oleh pengusaha asal China itu menargetkan keuntungan sekitar US$ 495 juta sampai US$ 500 juta dalam pendapatan untuk kuaral kedua dari tahun fiskal 2021.
Baca Juga:
Selesai Zoom, Aksi Kocak Pria Ini Kepergok Webcam Aktif
Pertumbuhan kinerja keuangan Zoom sejalan dengan kenaikan jumlah pengguna. Lonjakan pengguna Zoom pada kuartal I tahun fiskal 2021 mencapai 265.400 pelanggan. Jumlah pengguna tersebut melonjak 354% dibanding periode yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.
Zoom kini menjadi aplikasi yang digunakan jutaan orang. Aplikasi ini mengungguli produk buatan perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Google. Merujuk data yang disediakan Zoom, setiap hari terdapat sekitar 300 juta pertemuan virtual dalam aplikasi mereka.
Kekayaan Eric Yuan, Pendiri Zoom, juga ikut terdampak. Pundi-pundi Eric bertambah hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 66 triliun dalam 3 bulan terakhir. Dengan demikian harta kekayaannya saat ini mencapai US$ 7,5 miliar.