Technologue.id, Jakarta - Apple Store ikut terkena imbas dari gelombang aksi protes kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam dalam penangkapan oleh polisi di Minneapolis sepekan lalu.
Gerai Apple menjadi sasaran perusakan dan penjarahan oleh pendemo di Amerika Serikat. Akibatnya, pihak Apple Store mengalami kerugian baik dari segi kerusakan properti hingga kehilangan produk-produk unggulan seperti iPhone dan laptop.
Baca Juga:
Spesifikasi iPhone 13 Mulai Terkuak
Bukan Apple namanya jika tak mampu menemukan produknya yang dicuri. Sudah bukan rahasia jika perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu memang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Di mana iPhone dan laptop yang dicuri bisa terlacak dengan baik, bahkan di tempat terpencil sekali pun.
Untuk kasus penjarahan brutal ini, pihak Apple memberi notifikasi mengerikan yang bisa membuat para penjarah mengembalikan produk yang mereka curi.
"Silakan kembali ke Apple Walnut Street (Pesan tersebut mencatat lokasi penjualan toko yang terakhir). Perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dilacak. Otoritas setempat akan diberitahu," demikian pesan di layar iPhone yang dicuri dari toko Apple di Philadelphia seperti dikutip New York Post, Kamis (4/6/2020).
Salah satu warganet yang kedapatan menjarah ponsel dari Apple Store membagikan pengalaman pahitnya lewat media sosial. Lewat akun @disposablefilms, dia memposting iPhonenya yang kini mendapat notifikasi tracking sekaligus mode nonaktif.
"Apple menonaktifkan ponsel yang dijarah," tulisnya.
Baca Juga:
iPhone 12 Hadir November Mendatang
Usut punya usut, para penjarah mengambil berbagai elektronik yang dipajang untuk demo kepada para pembeli. Sayangnya, barang-barang demo itu sudah dilengkapi dengan program khusus yang bisa mengatur ulang sendiri produk dan perangkat yang hilang bahkan membuatnya jadi tak berguna.
Padahal penjarahan produk Apple bukan cuma terjadi di satu toko saja, melainkan di berbagai wilayah di Amerika Serikat, mulai dari San Fransisco, New York, Washington D.C, Los Angeles, dan Philadelphia.
Meski telah melakukan berbagai cara untuk menghilangkan tracking dan mencoba mengaktifkan kembali, para penjarah seolah tak berdaya dengan kecanggihan dan keamanan yang diterapkan pihak Apple.
Akibatnya, banyak penjarah yang mulai membuang ponsel yang dicuri ke berbagai tempat karena takut terlacak dan tertangkap pihak terkait. Jika tetap mempertahakan barang yang dicuri, Apple dengan sigap akan melucuti satu demi satu fungsi iPhone atau laptop hingga akhirnya tak hisa digunakan lagi.
Apple juga telah memutuskan untuk menutup sejumlah tokonya di Amerika Setikat demi mencegah dan melindungi para staf dan karyawan, dan juga pelanggannya dari kerusuhan.