Technologue.id, Jakarta - Operator telekomunikasi XL Axiata mendorong penguatan kepemimpinan perempuan Indonesia di ranah publik dan swasta. Menurut perusahaan, kaum perempuan Indonesia memiliki peranan yang penting dalam memajukan dan menumbuhkan perekonomian negara.
Pernyataan ini sepakat disampaikan bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di dalam acara webinar bertema "Pentingnya Kepemimpinan Perempuan dalam Sektor Publik dan Privat", Kamis (30/9).
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini memaparkan pengalaman perusahaannya dalam menerapkan kebijakan terkait kesetaraan gender dan dukungan kepada karyawan untuk mencapai level pimpinan perusahaan.
Baca Juga:
XL Axiata Rebranding Layanan Segmen Korporasi dan UKM
Menurutnya, bagi XL Axiata yang merupakan perusahaan berbasis digital, keragaman talent memang diperlukan. Apalagi, berdasarkan penelitian, adanya perempuan di posisi pimpinan perusahaan akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Karena itu, kesetaraan gender di XL Axiata menjadi kebijakan dan agenda perusahaan.
"Sejumlah program kemudian kami buat untuk mendorong karyawan perempuan untuk membangun karir hingga posisi pimpinan, bahkan mulai perekrutan tidak ada diskriminasi gender. Bahkan, ada program bimbingan khusus bagi talent perempuan yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan karirnya," tutur Dian, dalam diskusi media secara virtual.
Dian memaparkan, saat ini ada dua perempuan yang menduduki posisi sebagai direktur. Selain itu, 30% posisi leader dipegang oleh perempuan.
"Lebih dari itu, karyawan perempuan menjadi lebih loyal, di mana perempuan yang berpindah ke perusahaan lain lebih sedikit di banding karyawan pria," tambahnya.
Dian juga menegaskan perlunya mengubah persepsi keliru yang selama ini sudah tertanam di benak sebagian masyarakat yang menyatakan bahwa bidang teknologi dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) bukanlah dunianya perempuan.
"Bidang STEM sama sekali tidak ada hubungannya dengan gender, atau dengan kata lain sama sekali tidak ada alasan perempuan tidak bisa menggeluti bahkan menjadi leader di bidang tersebut," ujarnya.
Menurutnya, partisipasi perusahaan swasta dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di Indonesia sangat diperlukan untuk memastikan kesetaraan bagi pekerja perempuan dalam mendapatkan kesempatan menduduki posisi pimpinan.
Baca Juga:
XL Axiata Jajal Pemanfaatan Teknologi 5G di Industri Pertanian dan Manufaktur
Selain itu, perlu pula agar seluruh sektor, bekerja sama dalam menciptakan wadah maupun program yang dapat membantu para perempuan Indonesia mengembangkan usaha dan bakat mereka.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan lima arahan prioritas terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam kurun waktu 2020-2024. Salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai hulu dari berbagai persoalan pemberdayaan perempuan.
Hal ini bisa memperkuat relasi kuasa dengan laki-laki, sehingga perempuan tidak terjebak dalam lingkar kekerasan dan kemiskinan. Oleh sebab itu, pemberdayaan perempuan akan memberikan multiplier effect karena selain memberdayakan perempuan itu sendiri, juga akan berkontribusi besar terhadap kesejahteraan keluarga, bahkan bangsa.
Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan IWAPI menjadi focal point dalam mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 EMPOWER.
Melalui aliansi ini Indonesia ingin mempromosikan praktik baik dari perusahaan maupun pemerintah dalam mendorong kepemimpinan perempuan.