Technologue.id, Jakarta - Redmi merasa 'diatas angin' setelah peluncuran Redmi Note 7 menawarkan fitur menggiurkan namun harga miring. Ponsel pertama yang lahir dari subbrand Xiaomi itu disebut-sebut merusak harga pasar karena memiliki kamera 48 MP dan chipset Snapdragon 660 dengan harga CNY999 (sekitar Rp 2,1 jutaan). Wang Teng, manajer produk Redmi, optimis produknya bakal laris diburu konsumen. Ia menargetkan penjualan satu juta unit pada akhir Januari nanti, atau tiga minggu setelah peluncurannya. Soal stok, Ia berjanji akan ada satu juta unit yang tersedia dalam dua atau tiga penjualan cepat (flash sale) pertama. Dia berkata, "Seharusnya ada 1 juta unit pada Januari, dan tidak akan sulit untuk menjual." Ia menulis peryataan ini setelah diserbu pertanyaan oleh konsumen di Tiongkok yang ragu terhadap ketersediaan stok Redmi Note 7.
Baca Juga: Pisah dari Xiaomi, Redmi Yakin Menang Lawan Realme?
Seperti dilansir dari gizchina.com (14/1/2019), Redmi Note 7 hadir dalam tiga warna dan tiga variasi memori. Versi dasar US$ 150 (sekitar Rp2,1 juta) hadir dengan memori 3/32 GB, sedangkan pilihan paling utama adalah 6/64 GB untuk US$ 210 (atau sekitar Rp2,9 juta). Ada juga opsi untuk membeli pengisi daya cepat 18W hanya dengan CNY10. Adapun pilihan warnya meliputi Twilight Gold, Dream Blue, dan Bright Black. Di lain pihak, Lei Jun, founder dan CEO Xiaomi Technology, mengatakan bahwa Redmi Note 7 adalah generasi baru dari smartphone ramah kantong. Smartphone ini dilengkapi dengan perlindungan Corning Gorilla Glass 5. Menurut Lei Jun, bahwa Gorilla Glass generasi kelima yang digunakan oleh Redmi Note 7 justru empat kali lebih murah ketimbang para pesaingnya yang menggunakan material kaca, tanpa merusak kejelasan optik dan sensitivitas sentuhan Gorilla Glass.