Technologue.id, Jakarta - Xiaomi tengah menguji coba untuk menambahkan fitur peringatan dini gempa bumi. Perusahaan smartphone asal China tersebut bekerja sama dengan Institute of Care-Life (ICL) di China dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Indonesia.
Kerjasama tersebut juga didukung oleh Kementerian Sains dan Teknologi China. Fitur peringatan dini gempa ini baru tersedia versi beta. Dengan mengaktifkannya, pengguna ponsel Xiaomi di Indonesia akan mendapat pemberitahuan saat terjadi gempa bumi di sekitarnya. Sistem peringatan ini berperan penting untuk memberi waktu bagi pengguna agar menyelamatkan diri.
Baca Juga:
Samsung Bakal Jual Komponen Beserta Panduan Resmi untuk Self Service
Xiaomi mengklaim bahwa sistem peringatan gempa ini jauh lebih cepat daripada kecepatan gelombang sekunder. Perancang MyShake mengakui bahwa teknologi mereka tidak dapat menggantikan jaringan seismik tradisional, sedangkan EEW bergantung pada sistem tradisional ini.
Sistem ini diklaim mampu merinci besarnya kekuatan gempa, perkiraan waktu kedatangan, dan intensitas gempa yang terjadi. Layanan ini menjadi sangat potensial untuk dipakai mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki aktifitas vulkanik cukup tinggi.
Nantinya, peringatan dini gempa bumi ini diterima oleh pengguna saat terjadi intensitas gempa mencapai IV atau lebih dari skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang digunakan BMKG. Fitur ini membutuhkan koneksi data untuk bisa berfungsi.
Baca Juga:
Google Tawari Skuter Listrik Gratis agar Karyawan WFO Lagi
Fitur EEW ini bisa dipakai di ponsel Xaomi yang memakai MUI 12, MIUI, 12,5, dan MIUI 13. Untuk mendapatkan pemberitahuan, Xiaomi membutuhkan izin dari pengguna. Ponsel akan membunyikan nada peringatan saat gempa bumi terjadi.
Apa yang dilakukan oleh China ini merupakan upaya membantu lebih banyak konsumen Indonesia untuk bisa menerima peringatan dini dan mencegah hilangnya harta dan nyawa.