Technologue.id, Jakarta - X yang dahulu bernama Twitter pernah merumahkan sejumlah karyawan, termasuk mereka yang berada di tim Kepercayaan dan Keamanan yang menangani moderasi konten. Perusahaan diketahui memberhentikan sekitar 3.700 orang pada November 2022 dengan alasan pengurangan biaya oleh Elon Musk, pemilik baru perusahaan ketika itu.
Kini, X akan mempekerjakan 100 moderator untuk menangani konten negatif di platform tersebut, terutama yang berkaitan dengan penyebaran materi eksploitasi seksual terhadap anak (CSE). Kepala operasi bisnis X Joe Benarroch mengatakan perusahaan berencana membuka kantor baru di Austin, Texas untuk tim yang akan didedikasikan untuk moderasi konten, seperti diberitakan Bloomberg.
Baca Juga:
Nintendo Tingkatkan Ukuran Layar Konsol Switch 2, Kapan Meluncur?
CEO X Linda Yaccarino akan memberikan kesaksian di depan Kongres pada Rabu dalam sidang tentang CSE, dan platform tersebut pada akhir minggu lalu menerbitkan postingan blog tentang upayanya untuk membatasi materi tersebut. X mengatakan bahwa mereka “bertekad untuk membuat X tidak ramah bagi aktor yang berupaya mengeksploitasi anak di bawah umur", dikutip dari Engadget.
Benarroch mengatakan, “X tidak memiliki lini bisnis yang berfokus pada anak-anak, namun penting bagi kami untuk melakukan investasi ini untuk terus menghentikan pelanggar menggunakan platform kami untuk distribusi atau keterlibatan apa pun dengan konten CSE".
Baca Juga:
Smartwatch Terbaik dengan Fitur Tahan Air di 2024
Tim ini juga akan mengatasi masalah konten lainnya, seperti ujaran kebencian dan “postingan kekerasan,” menurut Bloomberg. Elon Musk menghabiskan sebagian besar tahun pertamanya di X dengan mengambil langkah-langkah untuk mengubah platform tersebut menjadi benteng “kebebasan berpendapat,” dan memusnahkan tim moderasi konten yang dibentuk oleh Twitter sebelum pengambilalihannya.